Metode Penyusutan Depresiasi Aset Tetap Dan Contoh Soal
Selamat datang di blog pelajaran akuntansi dalam pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal yang telah disajikan sedemikian rupa, berikut ini pembahasannya. Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Disamping mencapai laba, tujuan perusahaan mencakup pertumbuhan perusahaan yang berkesinambungan, kelangsungan hidup perusahaan dan kesan positif di mata publik.
Di dalam kegiatan operasional perusahaan tidak terlepas dari penggunaan berbagai aktiva tetap. Aktiva tetap yang mempunyai umur mamfaat yaitu aktiva yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama atau pemakaian lebih dari satu periode akuntansi perusahaan. Aktiva tetap mempunyai hubungan langsung dengan proses produksi seperti mesin dan bangunan pabrik, yaitu untuk menghasilkan pendapatan di masa mendatang bagi perusahaan. Aktiva tetap yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan memerlukan beban, beban terhadap pendapatan untuk memperlihatkan penggunaannya. Beban penggunaan aktiva tetap ini dalam akuntansi sering disebut dengan depresiasi atau penyusutan.
Pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal
A. Pengertian penyusutan
Pengertian depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi menurut ilmu wikipedi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line method).
Depresiasi merupakan penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Ketentuan properti yang dapat didepresiasi adalah:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat.
3. Sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami kerusakan/kehancuran, usang atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
a. Nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang, yang terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis.
b. Tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
Baca juga: Soal-soal akuntansi II lengkap dengan jawabannya.
Faktor-faktor Perhitungan Penyusutan
Depresiasi periodik didasarkan pada 3 faktor, yaitu: harga perolehan, nilai residu, masa manfaat.
Harga perolehan adalah nilai suatu aktiva tetap yang dihitung dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut dapat digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Suatu aktiva tetap tidak dapat dicatat atau diakui dalam catatan akuntansi perusahaan jika aktiva tetap tersebut belum atau tidak dapat digunakan dalam kegiatan operasional normal perusahaan.
Nilai residu adalah taksiran nilai tunai aktiva pada akhir masa manfaat aktiva.
Masa manfaat adalah jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh perusahaan untuk operasi normal perusahaan.
B. Jenis-Jenis Metode Pencatatan Dan Pelaporan Depresiasi
Metode-metode penyusutan penyajian penyusutan aset tetap di laporan keuangan. Depresiasi atau penyusutan dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode berikut:
1. Garis Lurus (straight-line method)
2. Saldo Menurun (declining balance method)
3. Jumlah angka-angka tahun (sum-of-the-years-digits method)
4. Satuan kegiatan atau berdasarkan penggunaan (Units of activity).
Penjelasnnya:
1. Metode garis lurus (Straight line):
Metode penyusutan garis lurus mengalokasikan biaya penyusutan periodik yang sama sepanjang masa pemakaian aktiva.
Rumus:
Biaya depresiasi per tahun= Nilai perolehan – Nilai Sisa
Taksiran Usia
Contoh soal 1:
Nilai perolehan mobil perusahaan adalah sebesar Rp 100 juta
Mobil tersebut dapat digunakan selama 5 tahun
Nilai residu mobil tersebut pada akhir tahun kelima adalah sebesar Rp 10 juta
Biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun untuk mobil ini?
Jawaban:
Nilai perolehan – Nilai Sisa
Taksiran Usia
Rp 100 juta – Rp 10 juta
5
=18 juta
Dengan menggunakan metode garis lurus, biaya penyusutan yang harus dibebankan untuk mobil setiap tahun sebesar Rp 18 juta.
2. Metode Saldo Menurun Ganda (Double declining balance)
Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method):
Metode saldo menurun ganda menentukan biaya penyusutan dilakukan dengan menerapkan besarnya persentase biaya depresiasi per tahun terhadap nilai buku tahun berjalan.
Rumus:
Persentase biaya depresiasi= (100%/ taksiran usia) x 2
Contoh soal 2:
Nilai perolehan mobil perusahaan adalah sebesar Rp 100 juta
Mobil tersebut dapat digunakan selama 5 tahun
Nilai residu mobil tersebut pada akhir tahun kelima adalah sebesar Rp 10 juta
Berapakah biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun untuk mobil yang dimaksud?
Baca juga: Soal-soal akuntansi III lengkap dengan jawabannya.
Jawaban:
Persentase biaya depresiasi= (100%/ taksiran usia) x 2
= (100%/ 5) x 2
= 40 %
Biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun adalah 40% dari saldo atau nilai buku tahun yang bersangkutan.
3. Metode jumlah angka tahun (Sum of the year digits)
Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits):
Biaya penyusutan dengan metode jumlah angka tahun ditentukan dengan membagi nilai aktiva tetap yang disusutkan dengan jumlah angka tahun usia aktiva tetap yang bersangkutan.
Rumus:
Jumlah Angka Tahun = N (N+1)/2
Keterangan: N = Periode
Contoh soal 3:
Nilai perolehan mobil perusahaan adalah sebesar Rp 100 juta
Mobil ini dapat digunakan selama 5 tahun
Nilai residu mobil tersebut pada akhir tahun kelima adalaah sebesar Rp 10 juta
Berapakah biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun untuk mobil ini ?
Baca juga: Soal-soal akuntansi IV lengkap dengan jawabannya.
Jawaban:
Jumlah Angka Tahun = N (N+1)/2
= 5 (5+1)/2 = (5 x 6)/2
= 30/2 = 15
4. Metode Berdasarkan Penggunaan (Units of activity)
Metode ini memperlakukan aktiva tetap sebagai suatu kumpulan hasil atau output yang didapat dari suatu aktiva tetap selama usia ekonomisnya. Dalam metode ini masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Metode in cocok digunakan dalam depresiasi mesin pabrik, dan metode ini sering juga disebut sebagai metode satuan hasil.
Rumus: Biaya depresiasi per unit = Nilai perolehan – Nilai Sisa
Estimasi output
Contoh soal 4:
Nilai perolehan mobil perusahaan adalah sebesar Rp 100 juta
Estimasi output mobil 200.000 km, artinya mobil tersebut digunakan untuk menempuh jarak 200.000 km.
Nilai residu mobil tersebut diestimasikan Rp 10 juta
Berapakah biaya depresiasi yang dibebankan untuk mobil tersebut setiap tahunnya?
Jawaban:
Biaya depresiasi per unit = Nilai perolehan – Nilai Sisa
Estimasi output
= Rp 100 juta – Rp 10 juta
200.000
= Rp 90.000.000
200.000
= Rp 450
Biaya depresiasi per unit (km) sebesar Rp 450
C. Sistem Perolehan Biaya Dipercepat Termodifikasi
Sistem perolehan biaya dipercepat termodifikasi (Modified Accelerated Cost Recovery System).
Deplesi
Deplesi adalah pengurangan nilai yang terjadi atas sumber daya alam, seperti pertambangan, sumur minyak dan gas bumi, kehutanan, dan lain-lain. Sejalan dengan ekstraksi dan penjualan sumber daya, cadangan akan menurun dan nilai properti akan terus berkurang. Pada depresiasi, properti dapat diganti dengan properti yang serupa jika properti tersebut sudah terdepresiasi penuh (nilainya sudah habis). Hal ini tidak memunginkan pada deplesi.
Jumlah yang dibebankan untuk biaya depresiasi diinvestasikan pada peralatan baru sehingga operasi dapat dilanjutkan tanpa batas. Pada deplesi jumlah yang dibebankan untuk biaya deplesi tidak dapat digunakan untuk mengganti sumber daya alam, hal tersebut mengakibatkan perusahaan akan menutup usahanya sedikit demi sedikit sejalan dengan operasi normalnya. Pembayaran terhadap pemilik dilakukan dalam 2 bagian: (1) keuntungan yang diperoleh dan (2) bagian dari modal pemilik yang dikembalikan, dalam bentuk deplesi.
Metode perhitungan deplesi:
1. Metode biayaMetode biaya adalah satuan deplesi ditentukan dengan membagi basis harga dengan jumlah satuan tersisa yang masih dapat ditambang atau dipanen. Pengurangan deplesi dihitung sebagai hasil perkalian antara jumlah satuan terjual pada tahun tersebut dengan satuan deplesi dalam dolar. Diterapkan untuk semua tipe properti yang dikenai deplesi dan lebih umum digunakan.
2. Metode persentase
Metode persentase deplesi dihitung sebagai suatu persentase dari pendapatan kotor, asalkan jumlah yang dibebankan tidak melebihi 50% dari pendapatan bersih (100% untuk properti gas dan minyak) sebelum pengurangan deplesi. Penerapan digunakan untuk hampir semua tipe tambang logam, deposit geotermal, dan tambang batubara, tapi tidak berlaku untuk sumber hasil hutan. Jika metode persentase diterapkan untuk suatu properti, beban deplesi harus dihitung dengan kedua metode. Beban yang lebih besar dapat digunakan untuk mengurangi basis properti.
Contoh soal:
Penghitungan deplesi pada suatu perusahaan pertambangan.
PT. Borneo Jaya membeli sebidang tanah di kalimantan, yang mengandung biji logam dengan harga $2,000,000. Cadangan yang dapat diperoleh dari hasil tambang tersebut diperkirakan 500,000 ton.
a. Jika 75,000 ton biji ditambang selama tahun pertama dan 50,000 ton dijual, berapakah beban deplesi untuk tahun pertama?
b. Seandainya pada akhir tahun pertama cadangan dievaluasi kembali dan diketahui hanya 400,000 ton. Jika 50,000 ton tambahan dijual pada tahun kedua, berapakah beban deplesi untuk tahun kedua?
Penyelesaian:
a. Satuan deplesi= $2,000,000/500,000 ton = $4.00 per ton.
Beban deplesi tahun 1= 50,000 ton ($4.00/ton) = $200,000
b. Basis biaya pada akhir tahun kedua = $2,000,000 - $200,000 = $1,800,000.
Satuan deples= $1,800,000/400,000 ton = $4.50/ton
Beban deplesi tahun 2= 50,000 ton ($4.50/ton) = $225,000
D. Definisi atau istilah dalam depresisasi
Pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal
Biaya pendirian organisasi:
Semua biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan suatu organisasi.
Contoh: Biaya percetakan dan distribusi saham, konsultan hukum dan manajemen, biaya-biaya yang dibayarkan kepada lembaga terkait, dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pendirian suatu organisasi/perusahaan.
Biaya Prapembukaan:
Semua biaya yang dikeluarkan sebelum hotel beroperasi.
Biaya Merek Dagang:
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat menggunakan secara ekslusif merek dagang yang didaftarkan ke pemerintah.
Biaya Goodwill:
Selisih antara nilai pasar dengan nilai buku perusahaan.
Hak paten:
Hak yang eksklusif untuk menggunakan, memproduksi, atau menyewa suatu produk atau suatu rancang bangun yang telah didaftarkan pada pemerintah.
Copyrights:
Hak eksklusif yang diberikan oleh pemerintah untuk hasil karya seni, musik, dan sastra kepada individu atau kelompok tertentu.
Metode Amortisasi:
Amortisasi merupakan alokasi secara sistematis dari nilai aktiva tidak berwujud yang dapat didepresiasi selama masa manfaat aktiva tersebut. Metode amortisasi harus mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis oleh perusahaan.
Basis, atau basis harga:
Biaya awal untuk mendapatkan aset (harga beli ditambah pajak), termasuk biaya transportasi dan biaya lain sampai aset tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya. Basis (harga) yang disesuaikan: harga awal aset disesuaikan dengan kenaikan atau penurunan yang diperkenankan.Misalnya: biaya perbaikan aset dengan umur manfaat lebih dari setahun meningkatkan basis harga awal, dan kecelakanna atau kecurian menurunkan harga awal.
Nilai buku:
Nilai properti (aset) sesuai dengan laporan akuntansi, yang mewakili jumlah modal yang masih diinvestasikan pada aset tersebut. Sama dengan harga awal (termasuk segala penyesuaian) dikurangi dengan pengurangan karena depresiasi.
Harga pasar:
Nilai yang dibayar seorang pembeli kepada penjual aset dimana masing-masing mendapatkan keuntungan dan bertindak tanpa paksaan.
Periode perolehan kembali (recovery period):
Jumlah tahun dimana basis (harga) suatu aset diperoleh kembali melalui proses akuntansi. Disebut juga umur manfaat (klasik) atau kelas properti atau umur kelas.
Tingkat perolehan kembali:
Persentase untuk setiap tahun periode perolehan kembali, yang digunakan untuk menghitung pengurangan karena depresiasi tahunan.
Nilai sisa:
Perkiraan nilai aset pada akhir umur manfaatnya, merupakan harga jula suatu aset jika tidak lagi digunakan untuk proses produksi oleh pemiliknya.
Umur manfaat:
Perkiraan periode waktu pemakaian aset (properti) dalam kegiatan produktif atau untuk menghasilkan pendapatan.
Baca juga: Cara membuat jurnal umum dan memposting ke buku besar.
Kesimpulan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal:
Semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subjek dari penyusutan, artinya nilai aset tetap selain tanah misalnya mobil, berkurang seiring denganan realisasi masa umur manfaatnya, sampai ketika masa guna itu habis.
Penyusutan juga dapat didefinisikan sebagian dari harga perolehan suatu aset berwujud yang dialokasikan atau diakui sebagai biaya, baik setiap tahun atau setiap bulan maupun setiap periode akuntansi. Secara umum instansi pemerintahan dalam menentukan penyusutan biasanya menggunakan metode garis lurus. Beban penyusutan yang dihasilkan dengan menggunakan metode garis lurus setiap tahunnya akan sama. Dengan menggunakan metode ini maka beban penyusutan yang dialokasikan akan sama setiap tahunnya.
Demikian pembahasan artikel mengenai pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.
Di dalam kegiatan operasional perusahaan tidak terlepas dari penggunaan berbagai aktiva tetap. Aktiva tetap yang mempunyai umur mamfaat yaitu aktiva yang dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama atau pemakaian lebih dari satu periode akuntansi perusahaan. Aktiva tetap mempunyai hubungan langsung dengan proses produksi seperti mesin dan bangunan pabrik, yaitu untuk menghasilkan pendapatan di masa mendatang bagi perusahaan. Aktiva tetap yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan memerlukan beban, beban terhadap pendapatan untuk memperlihatkan penggunaannya. Beban penggunaan aktiva tetap ini dalam akuntansi sering disebut dengan depresiasi atau penyusutan.
Pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal
A. Pengertian penyusutan
Pengertian depresiasi atau penyusutan dalam akuntansi menurut ilmu wikipedi adalah alokasi sistematis jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset selama umur manfaatnya. Penerapan depresiasi akan memengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line method).
Depresiasi merupakan penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Ketentuan properti yang dapat didepresiasi adalah:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat.
3. Sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami kerusakan/kehancuran, usang atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
a. Nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang, yang terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis.
b. Tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
Baca juga: Soal-soal akuntansi II lengkap dengan jawabannya.
Faktor-faktor Perhitungan Penyusutan
Depresiasi periodik didasarkan pada 3 faktor, yaitu: harga perolehan, nilai residu, masa manfaat.
Harga perolehan adalah nilai suatu aktiva tetap yang dihitung dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sampai aktiva tersebut dapat digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Suatu aktiva tetap tidak dapat dicatat atau diakui dalam catatan akuntansi perusahaan jika aktiva tetap tersebut belum atau tidak dapat digunakan dalam kegiatan operasional normal perusahaan.
Nilai residu adalah taksiran nilai tunai aktiva pada akhir masa manfaat aktiva.
Masa manfaat adalah jangka waktu pemakaian aktiva yang diharapkan oleh perusahaan untuk operasi normal perusahaan.
B. Jenis-Jenis Metode Pencatatan Dan Pelaporan Depresiasi
Metode-metode penyusutan penyajian penyusutan aset tetap di laporan keuangan. Depresiasi atau penyusutan dicatat dan dilaporkan dengan menggunakan metode berikut:
1. Garis Lurus (straight-line method)
2. Saldo Menurun (declining balance method)
3. Jumlah angka-angka tahun (sum-of-the-years-digits method)
4. Satuan kegiatan atau berdasarkan penggunaan (Units of activity).
Penjelasnnya:
1. Metode garis lurus (Straight line):
Metode penyusutan garis lurus mengalokasikan biaya penyusutan periodik yang sama sepanjang masa pemakaian aktiva.
Rumus:
Biaya depresiasi per tahun= Nilai perolehan – Nilai Sisa
Taksiran Usia
Contoh soal 1:
Nilai perolehan mobil perusahaan adalah sebesar Rp 100 juta
Mobil tersebut dapat digunakan selama 5 tahun
Nilai residu mobil tersebut pada akhir tahun kelima adalah sebesar Rp 10 juta
Biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun untuk mobil ini?
Jawaban:
Nilai perolehan – Nilai Sisa
Taksiran Usia
Rp 100 juta – Rp 10 juta
5
Dengan menggunakan metode garis lurus, biaya penyusutan yang harus dibebankan untuk mobil setiap tahun sebesar Rp 18 juta.
2. Metode Saldo Menurun Ganda (Double declining balance)
Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method):
Metode saldo menurun ganda menentukan biaya penyusutan dilakukan dengan menerapkan besarnya persentase biaya depresiasi per tahun terhadap nilai buku tahun berjalan.
Rumus:
Contoh soal 2:
Nilai perolehan mobil perusahaan adalah sebesar Rp 100 juta
Mobil tersebut dapat digunakan selama 5 tahun
Nilai residu mobil tersebut pada akhir tahun kelima adalah sebesar Rp 10 juta
Berapakah biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun untuk mobil yang dimaksud?
Baca juga: Soal-soal akuntansi III lengkap dengan jawabannya.
Jawaban:
Persentase biaya depresiasi= (100%/ taksiran usia) x 2
= (100%/ 5) x 2
= 40 %
Biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun adalah 40% dari saldo atau nilai buku tahun yang bersangkutan.
3. Metode jumlah angka tahun (Sum of the year digits)
Metode jumlah angka tahun (sum of the years digits):
Biaya penyusutan dengan metode jumlah angka tahun ditentukan dengan membagi nilai aktiva tetap yang disusutkan dengan jumlah angka tahun usia aktiva tetap yang bersangkutan.
Rumus:
Jumlah Angka Tahun = N (N+1)/2
Keterangan: N = Periode
Contoh soal 3:
Nilai perolehan mobil perusahaan adalah sebesar Rp 100 juta
Mobil ini dapat digunakan selama 5 tahun
Nilai residu mobil tersebut pada akhir tahun kelima adalaah sebesar Rp 10 juta
Berapakah biaya depresiasi yang dibebankan setiap tahun untuk mobil ini ?
Baca juga: Soal-soal akuntansi IV lengkap dengan jawabannya.
Jawaban:
Jumlah Angka Tahun = N (N+1)/2
= 5 (5+1)/2 = (5 x 6)/2
= 30/2 = 15
4. Metode Berdasarkan Penggunaan (Units of activity)
Metode ini memperlakukan aktiva tetap sebagai suatu kumpulan hasil atau output yang didapat dari suatu aktiva tetap selama usia ekonomisnya. Dalam metode ini masa pemakaian aktiva tidak dinyatakan dengan jangka waktu, melainkan dengan jumlah satuan (unit) yang dihasilkan oleh aktiva yang bersangkutan. Metode in cocok digunakan dalam depresiasi mesin pabrik, dan metode ini sering juga disebut sebagai metode satuan hasil.
Rumus: Biaya depresiasi per unit = Nilai perolehan – Nilai Sisa
Estimasi output
Contoh soal 4:
Nilai perolehan mobil perusahaan adalah sebesar Rp 100 juta
Estimasi output mobil 200.000 km, artinya mobil tersebut digunakan untuk menempuh jarak 200.000 km.
Nilai residu mobil tersebut diestimasikan Rp 10 juta
Berapakah biaya depresiasi yang dibebankan untuk mobil tersebut setiap tahunnya?
Jawaban:
Biaya depresiasi per unit = Nilai perolehan – Nilai Sisa
Estimasi output
= Rp 100 juta – Rp 10 juta
200.000
= Rp 90.000.000
200.000
= Rp 450
Biaya depresiasi per unit (km) sebesar Rp 450
C. Sistem Perolehan Biaya Dipercepat Termodifikasi
Sistem perolehan biaya dipercepat termodifikasi (Modified Accelerated Cost Recovery System).
Deplesi
Deplesi adalah pengurangan nilai yang terjadi atas sumber daya alam, seperti pertambangan, sumur minyak dan gas bumi, kehutanan, dan lain-lain. Sejalan dengan ekstraksi dan penjualan sumber daya, cadangan akan menurun dan nilai properti akan terus berkurang. Pada depresiasi, properti dapat diganti dengan properti yang serupa jika properti tersebut sudah terdepresiasi penuh (nilainya sudah habis). Hal ini tidak memunginkan pada deplesi.
Jumlah yang dibebankan untuk biaya depresiasi diinvestasikan pada peralatan baru sehingga operasi dapat dilanjutkan tanpa batas. Pada deplesi jumlah yang dibebankan untuk biaya deplesi tidak dapat digunakan untuk mengganti sumber daya alam, hal tersebut mengakibatkan perusahaan akan menutup usahanya sedikit demi sedikit sejalan dengan operasi normalnya. Pembayaran terhadap pemilik dilakukan dalam 2 bagian: (1) keuntungan yang diperoleh dan (2) bagian dari modal pemilik yang dikembalikan, dalam bentuk deplesi.
Metode perhitungan deplesi:
1. Metode biayaMetode biaya adalah satuan deplesi ditentukan dengan membagi basis harga dengan jumlah satuan tersisa yang masih dapat ditambang atau dipanen. Pengurangan deplesi dihitung sebagai hasil perkalian antara jumlah satuan terjual pada tahun tersebut dengan satuan deplesi dalam dolar. Diterapkan untuk semua tipe properti yang dikenai deplesi dan lebih umum digunakan.
2. Metode persentase
Metode persentase deplesi dihitung sebagai suatu persentase dari pendapatan kotor, asalkan jumlah yang dibebankan tidak melebihi 50% dari pendapatan bersih (100% untuk properti gas dan minyak) sebelum pengurangan deplesi. Penerapan digunakan untuk hampir semua tipe tambang logam, deposit geotermal, dan tambang batubara, tapi tidak berlaku untuk sumber hasil hutan. Jika metode persentase diterapkan untuk suatu properti, beban deplesi harus dihitung dengan kedua metode. Beban yang lebih besar dapat digunakan untuk mengurangi basis properti.
Contoh soal:
Penghitungan deplesi pada suatu perusahaan pertambangan.
PT. Borneo Jaya membeli sebidang tanah di kalimantan, yang mengandung biji logam dengan harga $2,000,000. Cadangan yang dapat diperoleh dari hasil tambang tersebut diperkirakan 500,000 ton.
a. Jika 75,000 ton biji ditambang selama tahun pertama dan 50,000 ton dijual, berapakah beban deplesi untuk tahun pertama?
b. Seandainya pada akhir tahun pertama cadangan dievaluasi kembali dan diketahui hanya 400,000 ton. Jika 50,000 ton tambahan dijual pada tahun kedua, berapakah beban deplesi untuk tahun kedua?
Penyelesaian:
a. Satuan deplesi= $2,000,000/500,000 ton = $4.00 per ton.
Beban deplesi tahun 1= 50,000 ton ($4.00/ton) = $200,000
b. Basis biaya pada akhir tahun kedua = $2,000,000 - $200,000 = $1,800,000.
Satuan deples= $1,800,000/400,000 ton = $4.50/ton
Beban deplesi tahun 2= 50,000 ton ($4.50/ton) = $225,000
D. Definisi atau istilah dalam depresisasi
Pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal
Biaya pendirian organisasi:
Semua biaya yang dikeluarkan untuk mendirikan suatu organisasi.
Contoh: Biaya percetakan dan distribusi saham, konsultan hukum dan manajemen, biaya-biaya yang dibayarkan kepada lembaga terkait, dan biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pendirian suatu organisasi/perusahaan.
Biaya Prapembukaan:
Semua biaya yang dikeluarkan sebelum hotel beroperasi.
Biaya Merek Dagang:
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk dapat menggunakan secara ekslusif merek dagang yang didaftarkan ke pemerintah.
Biaya Goodwill:
Selisih antara nilai pasar dengan nilai buku perusahaan.
Hak paten:
Hak yang eksklusif untuk menggunakan, memproduksi, atau menyewa suatu produk atau suatu rancang bangun yang telah didaftarkan pada pemerintah.
Copyrights:
Hak eksklusif yang diberikan oleh pemerintah untuk hasil karya seni, musik, dan sastra kepada individu atau kelompok tertentu.
Metode Amortisasi:
Amortisasi merupakan alokasi secara sistematis dari nilai aktiva tidak berwujud yang dapat didepresiasi selama masa manfaat aktiva tersebut. Metode amortisasi harus mencerminkan pola konsumsi manfaat ekonomis oleh perusahaan.
Basis, atau basis harga:
Biaya awal untuk mendapatkan aset (harga beli ditambah pajak), termasuk biaya transportasi dan biaya lain sampai aset tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya. Basis (harga) yang disesuaikan: harga awal aset disesuaikan dengan kenaikan atau penurunan yang diperkenankan.Misalnya: biaya perbaikan aset dengan umur manfaat lebih dari setahun meningkatkan basis harga awal, dan kecelakanna atau kecurian menurunkan harga awal.
Nilai buku:
Nilai properti (aset) sesuai dengan laporan akuntansi, yang mewakili jumlah modal yang masih diinvestasikan pada aset tersebut. Sama dengan harga awal (termasuk segala penyesuaian) dikurangi dengan pengurangan karena depresiasi.
Harga pasar:
Nilai yang dibayar seorang pembeli kepada penjual aset dimana masing-masing mendapatkan keuntungan dan bertindak tanpa paksaan.
Periode perolehan kembali (recovery period):
Jumlah tahun dimana basis (harga) suatu aset diperoleh kembali melalui proses akuntansi. Disebut juga umur manfaat (klasik) atau kelas properti atau umur kelas.
Tingkat perolehan kembali:
Persentase untuk setiap tahun periode perolehan kembali, yang digunakan untuk menghitung pengurangan karena depresiasi tahunan.
Nilai sisa:
Perkiraan nilai aset pada akhir umur manfaatnya, merupakan harga jula suatu aset jika tidak lagi digunakan untuk proses produksi oleh pemiliknya.
Umur manfaat:
Perkiraan periode waktu pemakaian aset (properti) dalam kegiatan produktif atau untuk menghasilkan pendapatan.
Baca juga: Cara membuat jurnal umum dan memposting ke buku besar.
Kesimpulan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal:
Semua bentuk aset tetap dikenai penyusutan kecuali tanah atau lahan, aset tetap merupakan subjek dari penyusutan, artinya nilai aset tetap selain tanah misalnya mobil, berkurang seiring denganan realisasi masa umur manfaatnya, sampai ketika masa guna itu habis.
Penyusutan juga dapat didefinisikan sebagian dari harga perolehan suatu aset berwujud yang dialokasikan atau diakui sebagai biaya, baik setiap tahun atau setiap bulan maupun setiap periode akuntansi. Secara umum instansi pemerintahan dalam menentukan penyusutan biasanya menggunakan metode garis lurus. Beban penyusutan yang dihasilkan dengan menggunakan metode garis lurus setiap tahunnya akan sama. Dengan menggunakan metode ini maka beban penyusutan yang dialokasikan akan sama setiap tahunnya.
Demikian pembahasan artikel mengenai pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk pembahasan metode penyusutan depresiasi aset tetap dan contoh soal. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.
Metode Penyusutan Depresiasi Aset Tetap Dan Contoh Soal
Reviewed by Admin
on
05 Maret
Rating: