Metode Penyusutan Dan Contoh Soal Akuntansi Akumulasi Penyusutan
Metode Penyusutan Dan Contoh Soal Akuntansi Akumulasi Penyusutan
Metode penyusutan dan contoh soal akuntansi akumulasi penyusutan - Penyusutan (depresiasi) adalah penyebaran biaya asal suatu aktiva tetap (bangunan, alat, mesin, dll) selama umur perkiraannya. Penerapan penyusutan akan mempengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada juga metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda. Penyusutan adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut ini:
Kelompok pertama adalah:
Nyata (tangible): Dapat dilihat atau dipegang, terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
Kelompok kedua adalah:
Tidak nyata (intangible): Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
1. Metode garis lurus (Straight line method)
2. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)
3. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
Penjelasannya:
1. Metode garis lurus (Straight line method)
Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis sama besar, shg jika dibuatkan grafiknya terhadap waktu, dan akumulasi biaya akan berupa garis lurus.
Cara Menghitung metode garis lurus (Straight line method)
Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:
Besar Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Sisa
Umur Ekonomis
2. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)
Langkah-langkah perhitungan:
a. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)
JAT = nx ((n+1)/2)
b. Tentukan besar penyusutan
Besar Penyusutan = AT x (HP-NS)
JAT
3. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
Caranya:
Tentukan besar penyusutan = Produksi nyata x (HP-NS) / Kapasitas produksi
Contoh soal 1:
Tanggal 1 Agustus 2000 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Kijang seharga Rp170.000.000,-. Untuk biaya balik nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp. 5.000.000,-. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nila sisa Rp 50.000.000,-
Diminta:
Hitunglah penyusutan pada tahun 2000 dan buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun, dengan menggunakan metode garis lurus.
Penyelesaian:
Penyusutan tahun 2000 dihitung dari tgl 1 Agustus 2000 s/d 31 Des 2000 = 5 bulan:
Besar Penyusutan th 2000 = 5 x (175.000.000-50.000.000)
12 5
= 11.250.000
Tabel Penyusutan tahun 2000-2005
Contoh soal 2:
Tanggal 1 Mei 2000 CV ABC membeli sebuah mesin fotocopy seharga Rp. 50.000.000. mesin fotocopy tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-
Diminta:
Hitunglah penyusutannya dan buatlah tabel penyusutan dengan menggunakan metode jumlah angka tahun.
Jawaban:
JAT = 4 x (4+1) = 10 atau JAT = 4+3+2+1 = 10
2
Penyusutan tahun 2000
Penyusutan tahun 2000 dihitung dr tgl 1 Mei 2000 s.d 31 des 2000 = 8 bulan.
Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000) = 12.000.000
Penyusutan Tahun 2001
Besar Penyusutan=
4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000+
= 15.000.000
Penyusutan tahun 2002
Besar Penyusutan = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000
8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000+
10.500.000
Penyusutan tahun 2003
Besar Penyusutan = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000+
6.000.000
Penyusutan tahun 2004
Besar penyusutan = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000
Tabel Penyusutan
Contoh soal 3:
Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau 500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-.
Diketahui jam kerja setiap tahun sebagai berikut:
Tahun ke 1 = 100.000 jam
Tahun ke 2 = 120.000 jam
Tahun ke 3 = 130.000 jam
Tahun ke 4 = 80.000 jam
Tahun ke 5 = 70.000 jam
Diminta:
Hitunglah besar penyusutan dengan menggunakan metode unit produksi.
Jawbannya:
Besar Penyusutan tahun 1 =
100.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 40.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 2 =
120.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 48.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 3 =
130.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 52.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 4 =
80.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 32.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 5 =
70.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 28.000.000
500.000
Contoh saoal 4:
Pada tanggal 3 Januari 2013 PT. JAYA membeli sebuah komputer seharga Rp 8.000.000. Masa manfaat dari komputer tersebut adalah 4 tahun.
Diminta:
Buatlah jurnal perolehan aset tetap tersebut dan jurnal penyusutan pada akhir tahun 2013, lalu hitunglah beban penyusutan komputer tersebut dengan metode jumlah angka tahun hingga akhir Desember 2016.
Jawabannya:
Jurnal perolehan aset tetap peralatan kantor – komputer
Harga perolehan komputer = Harga komputer ditambah dengan biaya yang dikeluarkan sampai dengan komputer tersebut dapat bekerja dengan baik dan tidak termasuk beban pajak (ppn, pph, dan beban pajak lainnya).
Harga perolehan komputer tersebut adalah 8.000.000 + 0 = Rp8.000.000,-
Jurnal mencatat perolehan aset tetap komputer
Peralatan Kantor 8.000.000
Kas 8.000.000
Perhitungan penyusutan dengan metode jumlah angka tahun hingga akhir Des 2016
Hitung dengan metode jumlah angka tahun dengan rumus:
JAT = 4 x (4+1) dibagi 2 = 10, jadi jumlah angka tahunnya adalah 10.
Lalu hitung beban penyusutan pertahunnya dengan rumus:
Untuk Angka tahun diambil dari tahun paling akhir, jika masa manfaatnya 4 tahun maka untuk tahun pertama 4, tahun ke 3, dan seterusnya sampai habis masa manfaatnya.
Beban depresiasi untuk tahun ke-1, akhir 2013 = 4/10 x 8.000.000 = 3.200.000.
Beban depresiasi untuk tahun ke-2, akhir 2014 = 3/10 x 8.000.000 = 2.400.000.
Beban depresiasi untuk tahun ke-3, akhir 2015 = 2/10 x 8.000.000 = 1.600.000.
Beban depresiasi untuk tahun ke-4, akhir 2016 = 2/10 x 8.000.000 = 800.000.
Jurnal Beban Penyusutan Peralatan Kantor Desember 2013
Jurnal mencatat penyusutan komputer
31/12/2013
Beban Penyusutan Peralatan Kantor 3.200.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor 3.200.000
Demikian pembahasan artikel mengenai metode penyusutan dan contoh soal akuntansi akumulasi penyusutan, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk metode penyusutan dan contoh soal akuntansi akumulasi penyusutan. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.
Metode penyusutan dan contoh soal akuntansi akumulasi penyusutan - Penyusutan (depresiasi) adalah penyebaran biaya asal suatu aktiva tetap (bangunan, alat, mesin, dll) selama umur perkiraannya. Penerapan penyusutan akan mempengaruhi laporan keuangan, termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan.
Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada juga metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda. Penyusutan adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan.
Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut ini:
- Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan
- Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun
- Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan atau kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya
- Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
Kelompok pertama adalah:
Nyata (tangible): Dapat dilihat atau dipegang, terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
Kelompok kedua adalah:
Tidak nyata (intangible): Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
Metode Penyusutan
Utk menghitung jumlah penyusutan dpt dilakukan dengan berbagai metode antara lain:1. Metode garis lurus (Straight line method)
2. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)
3. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
Penjelasannya:
1. Metode garis lurus (Straight line method)
Dalam metode ini penentuan besar penyusutan setiap tahun selama umur ekonomis sama besar, shg jika dibuatkan grafiknya terhadap waktu, dan akumulasi biaya akan berupa garis lurus.
Cara Menghitung metode garis lurus (Straight line method)
Besar penyusutan tiap tahun dapat dihitung dgn rumus:
Besar Penyusutan = Harga Perolehan-Nilai Sisa
Umur Ekonomis
2. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the years Digits Method)
Langkah-langkah perhitungan:
a. Tentukan jumlah angka tahun (JAT)
JAT = nx ((n+1)/2)
b. Tentukan besar penyusutan
Besar Penyusutan = AT x (HP-NS)
JAT
3. Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
Caranya:
Tentukan besar penyusutan = Produksi nyata x (HP-NS) / Kapasitas produksi
Contoh soal akumulasi penyusutan
Berikut ini contoh soal akumulasi penyusutan:Contoh soal 1:
Tanggal 1 Agustus 2000 PT ABC membeli sebuah mobil Toyota Kijang seharga Rp170.000.000,-. Untuk biaya balik nama, pengujian, dan keperluan lainnya dibayar Rp. 5.000.000,-. Mobil tsb ditaksir memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan nila sisa Rp 50.000.000,-
Diminta:
Hitunglah penyusutan pada tahun 2000 dan buatlah tabel penyusutan selama 5 tahun, dengan menggunakan metode garis lurus.
Penyelesaian:
Penyusutan tahun 2000 dihitung dari tgl 1 Agustus 2000 s/d 31 Des 2000 = 5 bulan:
Besar Penyusutan th 2000 = 5 x (175.000.000-50.000.000)
12 5
= 11.250.000
Tabel Penyusutan tahun 2000-2005
Contoh soal 2:
Tanggal 1 Mei 2000 CV ABC membeli sebuah mesin fotocopy seharga Rp. 50.000.000. mesin fotocopy tersebut ditaksir memiliki umur ekonomis 4 tahun dgn nilai sisa Rp. 5.000.000.-
Diminta:
Hitunglah penyusutannya dan buatlah tabel penyusutan dengan menggunakan metode jumlah angka tahun.
Jawaban:
JAT = 4 x (4+1) = 10 atau JAT = 4+3+2+1 = 10
2
Penyusutan tahun 2000
Penyusutan tahun 2000 dihitung dr tgl 1 Mei 2000 s.d 31 des 2000 = 8 bulan.
Besar Penyusutan = 8/12 x 4/10 x (50.000.000 – 5.000.000) = 12.000.000
Penyusutan Tahun 2001
Besar Penyusutan=
4/12 x 4/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000
8/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 9.000.000+
= 15.000.000
Penyusutan tahun 2002
Besar Penyusutan = 4/12 x 3/10 x (50.000.000-5.000.000) = 4.500.000
8/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 6.000.000+
10.500.000
Penyusutan tahun 2003
Besar Penyusutan = 4/12 x 2/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000
8/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 3.000.000+
6.000.000
Penyusutan tahun 2004
Besar penyusutan = 4/12 x 1/10 x (50.000.000-5.000.000) = 1.500.000
Tabel Penyusutan
Contoh soal 3:
Sebuah mesin dibeli seharga Rp. 250.000.000,- ditaksir memiliki umur ekonomis selama 5 tahun atau 500.000 jam kerja dan diperkirakan memiliki nilai sisa sebesar Rp. 50.000.000,-.
Diketahui jam kerja setiap tahun sebagai berikut:
Tahun ke 1 = 100.000 jam
Tahun ke 2 = 120.000 jam
Tahun ke 3 = 130.000 jam
Tahun ke 4 = 80.000 jam
Tahun ke 5 = 70.000 jam
Diminta:
Hitunglah besar penyusutan dengan menggunakan metode unit produksi.
Jawbannya:
Besar Penyusutan tahun 1 =
100.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 40.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 2 =
120.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 48.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 3 =
130.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 52.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 4 =
80.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 32.000.000
500.000
Besar Penyusutan tahun 5 =
70.000 x 250.000.000 – 50.000.000 = Rp. 28.000.000
500.000
Contoh saoal 4:
Pada tanggal 3 Januari 2013 PT. JAYA membeli sebuah komputer seharga Rp 8.000.000. Masa manfaat dari komputer tersebut adalah 4 tahun.
Diminta:
Buatlah jurnal perolehan aset tetap tersebut dan jurnal penyusutan pada akhir tahun 2013, lalu hitunglah beban penyusutan komputer tersebut dengan metode jumlah angka tahun hingga akhir Desember 2016.
Jawabannya:
Jurnal perolehan aset tetap peralatan kantor – komputer
Harga perolehan komputer = Harga komputer ditambah dengan biaya yang dikeluarkan sampai dengan komputer tersebut dapat bekerja dengan baik dan tidak termasuk beban pajak (ppn, pph, dan beban pajak lainnya).
Harga perolehan komputer tersebut adalah 8.000.000 + 0 = Rp8.000.000,-
Jurnal mencatat perolehan aset tetap komputer
Peralatan Kantor 8.000.000
Kas 8.000.000
Perhitungan penyusutan dengan metode jumlah angka tahun hingga akhir Des 2016
Hitung dengan metode jumlah angka tahun dengan rumus:
JAT = 4 x (4+1) dibagi 2 = 10, jadi jumlah angka tahunnya adalah 10.
Lalu hitung beban penyusutan pertahunnya dengan rumus:
Untuk Angka tahun diambil dari tahun paling akhir, jika masa manfaatnya 4 tahun maka untuk tahun pertama 4, tahun ke 3, dan seterusnya sampai habis masa manfaatnya.
Beban depresiasi untuk tahun ke-1, akhir 2013 = 4/10 x 8.000.000 = 3.200.000.
Beban depresiasi untuk tahun ke-2, akhir 2014 = 3/10 x 8.000.000 = 2.400.000.
Beban depresiasi untuk tahun ke-3, akhir 2015 = 2/10 x 8.000.000 = 1.600.000.
Beban depresiasi untuk tahun ke-4, akhir 2016 = 2/10 x 8.000.000 = 800.000.
Jurnal Beban Penyusutan Peralatan Kantor Desember 2013
Jurnal mencatat penyusutan komputer
31/12/2013
Beban Penyusutan Peralatan Kantor 3.200.000
Akumulasi Depresiasi Peralatan Kantor 3.200.000
Demikian pembahasan artikel mengenai metode penyusutan dan contoh soal akuntansi akumulasi penyusutan, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk metode penyusutan dan contoh soal akuntansi akumulasi penyusutan. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.
Metode Penyusutan Dan Contoh Soal Akuntansi Akumulasi Penyusutan
Reviewed by Admin
on
21 Desember
Rating: