Kertas Kerja Pemeriksaan Audit Internal Perusahaan




Kertas Kerja Pemeriksaan Audit Internal Perusahaan


Selamat bertemu di blog pelajaran akuntansi dalam topik pembahasan kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan. Tulisan ini bertujuan untuk pembelajaran akuntansi yang lebih memadai, semoga pembahasan mengenai kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan ini bermamfaat, berikut ini pembahasannya. Audit internal adalah suatu aktivitas pengawasan yang independen di dalam suatu organisasi yang bertujuan membantu manajemen dalam meningkatkan pengawasan terhadap operasional perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan, dengan melakukan evaluasi terhadap operasional perusahaan, untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan dan pengendalian risiko, proses pengaturan yang efektif, dengan pendekatan yang sistematis,dan apakah telah menerapkan Good Corporate Governance (GCG). 

Pengertian Kertas Kerja

Kertas kerja adalah catatan informasi yang diperoleh dan analisis yang dilakukan auditor selama proses audit. Kertas kerja juga berisi dokumentasi atas langkah-langkah selama proses audit yang dilaksanakan. 
Berikut langkah-langkah dalam proses audit: 


  • Rencana audit termasuk program audit. 
  • Pemeriksaan dan evaluasi kecukupan dan efektivitas system control internal. 
  • Prosedur-prosedur audit, informasi yang diperoleh dan kesimpulan. 
  • Penelaahan kertas kerja oleh penyelia. 
  • Laporan audit. 
  • Tindak lanjut dari tindakan perbaikan.

Fungsi Kertas Kerja

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, auditor internal menyiapkan kertas kerja untuk beberapa tujuan. 
Fungsi kertas kerja, yaitu: 
  • Untuk mendukung laporan audit. 
  • Untuk menyimpan informasi yang diperoleh melalui tanya jawab, penelaahan instruksi dan arahan, analisis sistem dan proses, pengamatan kondis, dan pemeriksaan transaksi. 
  • Unuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan temuan-temuan audit, mengumpulkan bukti yang diperlukan untuk menentukan terjadi dan luasnya kondisi-kondisi yang mengandung kelemahan. 
  • Untuk mendukung pembahasan dengan karyawan operasi. 
  • Untuk dasar bagi penyelia dalam menelaah kemajuan dan penyelesaian audit. 
  • Untuk dukungan dan bukti untuk masalah-masalah yang melibatkan kecurangan, tuntutan hukum, dan klaim asuransi. 
  • Untuk sarana bagi auditor eksternal dalam mengevaluasi pekerjaan audit internal dan kemudian menggunakannya dalam penilaian sendiri atas sistem kontrol internal organisasi. 
  • Menjadi latar belakang dan data referensi untuk penelaahan selanjutnya. 
  • Untuk membantu memfasilitasi penelaahan rekan sejawat
  • Menjadi dokumentasi yang disyaratkan undang-undang praktik anti korupsi luar negeri USA.

1. Dokumentasi

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, kertas kerja yang diharuskan adalah mengikuti bentuk dan susunan yang konsisten, tidak hanya dalam setiap penugasan audit tetapi juga pada departemen audit internal. Kepala bagian audit diwajibkan menerapkan kebijakan mengenai jenis-jenis kertas kerja audit yang harus disimpan, sistem penempatan yang akan digunakan, sistem pemberian indeks yang akan diikuti, dan lain-lain. 
Kertas kerja dokumentasi mencakup: 
  • Perencanaan dokumen dan program audit. 
  • Kuesioner induk, bagan alir, daftar pemeriksaan, dan hasil-hasil evaluasi kontrol. 
  • Catatan wawancara. 
  • Bagan organisasi, pernyataan kebijakan dan prosedur, serta deskripsi kerja. 
  • Salinan kontrak-kontrak dan perjanjian penting. 
  • Surat konfirmasi dan representasi. 
  • Foto, diagram, dan tampilan grafis lainnya. 
  • Uji dan analisis transaksi. 
  • Hasil-hasil prosedur penelaahan analitis. 
  • Laporan audit dan jawaban manajemen. 
  • Korespondensi audit yang relevan.

2. Menjaga Kerapian Kertas Kerja 

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, menjaga kerapian kertas kerja yaitu kertas kerja yang rapi memberikan kesan langsung mengenai kecermatan dan profesionalisme. 

3. Menjaga Keseragaman Kertas Kerja


Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, menjaga keseragaman kertas kerja yaitu semua kertas kerja harus disiapkan kertas dengan ukuran yang sama. Kertas dengan ukuran lebih kecil dilekatkan ke lembar kertas berukuran standar, dan kertas berukuran lebih besar dilipat sehingga memudahkan penelaahan yang akan dilakukan.

4. Menyiapkan Kertas Kerja Agar Dapat Dipahami

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, menyiapkan kertas kerja agar dapat dipahami yaitu kertas kerja yang jelas dan dapat dipahami, tanpa membutuhkan informasi tambahan. Setiap orang yang membaca kertas kerja tersebut dapat memahami apa yang diputuskan auditor untuk dilakukan, apa yang telah dilakukan, di temukan, dan kesimpulan auditor.

5. Menjaga Kertas Kerja Yang Relevan

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, menjaga kertas kerja yang relevan yaitu kertas kerja dibatasi hanya pada masalah-masalah yang relevan saja yang secara langsung terkait dengan tujuan-tujuan audit. Program audit yang terorganisasi baik dengan instruksi penyelia yang efektif akan membantu memastikan dimasukkannya dokumen yang relevan.

6. Menjaga Keekonomisan Kertas Kerja

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, menjaga keekonomisan kertas kerja yaitu auditor harus menghindari daftar dan skedul yang tidak perlu dengan menggunakan salinan dokumen klien atau hasil cetak komputer. Dokumen-dokumen ini bisa menunjukkan langkah-langkah audit yang dilakukan dengan menggunakan tanda-tanda yang berbeda, dan mencatat tanggapan audit pada pinggir kertas.

7. Menjaga Kecukupan Kertas Kerja

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, menjaga kecukupan kertas kerja yaitu kertas kerja sebaiknya diusahakan tidak ada hal-hal yang tertinggal. Kertas kerja di isi sesuai dengan ketentuannya dan jika timbul pertanyaan, maka harus dijawab atau memberikan alasan untuk tidak menjawabnya.

8. Menjaga Kesederhanaan Penulisan

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, menjaga kesederhanaan penulisan yaitu kertas kerja adalah mudah dipahami bagi yang menelaah. Sebaiknya penggunaan jargon harus dihindari, dan jika digunakan haruslah dijelaskan pada bagian terpisah dari kertas kerja. Penjelasan pada daftar istilah dan bersama dengan istilah-istilah teknis dan kurang dikenal yang digunakan dalam aktivitas audit. 

9. Gunakan Susunan Kertas Kerja Yang Logis

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, gunakan susunan kertas kerja yang logis  yaitu kertas kerja di disusun secara paralel dengan program audit. Subjek yang berbeda dimasukkan dalam bagian terpisah dari kertas kerja, sehingga hubungan yang sejajar antara program dan kertas kerja akan memudahkan selama audit dan setelah audit.

Auditor diwajibkan memberikan informasi umum dalam bentuk narasi pada bagian awal, informasi yang dimaksud mencakup tujuan operasi yang diaudit dan informasi latar belakang: organisasi, statistik volume, dan sistem kontrol.

10. Ringkasan Kertas Kerja

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, ringkasan kerja membantu menempatkan temuan dalam perspektif yang wajar. Ringkasan memfokuskan pada hal yang penting dan relevan serta membantu menempatkan hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan secara tepat. Auditor yang secara periodik meringkas temuan tersebut dan memegang kendali atas penugasan audit tersebut. 

Ringkasan juga bermafaat dalam menghubungkan kelompok-kelompok kertas kerja yang terkait dengan satu hal tertentu. Ringkasan dapat memberikan alur yang berurutan dan logis untuk berbagai kertas kerja yang saling terkait dan dapat memfasilitasi penelaahan atas bagian-bagian penugasan tertentu. 
Baca juga: Standar akuntansi berbeda di berbagai negara.

Berikut ini beberapa bentuk ringkasan yang dapat memberi manfaat: 

a. Ringkasan Segmen-Segmen Audit 
Setiap segmen audit diringkas dalam bentuk narasi untuk menunjukkan subjek audit, tujuan dan lingkup audit, temuan, kesimpulan dan rekomendasi auditor, serta tindakan perbaikan yang dilakukan klien.

b. Ringkasan Statistik 
Ringkasan statistik adalah data yang tersebar pada skedul pengujian bisa diringkas sehingga mudah dibaca, dipahami, dan ditangani.

c. Ringkasan Rapat 
Ringkasan rapat mencakup pembahasan dengan klien, pengamatan, kesepakatan, ketidaksepakatan, dan saran-saran semuanya diringkas dengan lengkap dan dengan segera. Tanggal dan jam pembahasan bisa bernilai bila suatu saat terjadi perselisihan.

d. Ringkasan Program Audit 
Komentar dibuat setelah auditor menyelesaikan audit, komentar yang dibuat sesuai dalam program audit mengenai temuan-temuan audit, komentar dengan ringkas menyatakan kesimpulan aktivitas yang diaudit. 

e. Ringkasan Temuan 
Ringkasan temuan merupakan ringkasan yang paling penting yang memerlukan dokumen pendukung paling banyak karena biasanya paling sering dibahas. Ringkasan berisi fakta-fakta yang relevan dan signifikan tentang temuan auditor. 
Baca juga: Pasar modal dan lembaga keuangan lainnya.


Pemberian Indeks Dan Referensi Silang

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, sistem pemberian indeks adalah sederhana dan fleksibel dengan sistem yang digunakan pada pemeriksaan harus dipertimbangkan dan direncanakan segera setelah program audit selesai dibuat. Dengan cara ini kertas kerja bisa diberi referensi saat audit berlangsung, sehingga auditor terhindar dari kertas kerja yang tidak memiliki referensi.

Tujuan pemberian indeks silang yang baik: 
  • Menyederhanakan penelaahan kertas kerja oleh penyelia. 
  • Memudahkan jalan bagi auditor berikutnya yang menggunakan kertas kerja untuk penelaahan tindak lanjut. 
  • Menyederhanakan penelaahan berikutnya atas kertas kerja. 
  • Meningkatkan hasil akhir: laporan audit internal.

Kertas Kerja Pro Forma

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, organisasi audit telah membuat aturan kertas kerja yang mengandung informasi standar, yang mengingatkan auditor akan hal-hal penting yang akan dicakup dalam audit. Sebuah organisasi audit membuat semacam kertas kerja pro forma yang bisa membantu audit.

Setiap organisasi audit yang menggunakan kertas kerja pro forma wajib membuat format yang sesuai dengan kebutuhannya. Format kertas kerja pro forma akan menuntun auditor dan semua hal-hal signifikan telah tercakup bahwa auditor tidak hanya melakukan hal-hal rutin karena lembar kerja pro forma menuntunnya. 
Baca juga: Ketentuan umum tata cara perpajakan.


Otomatisasi Kertas Kerja – Bank Nasional

Salah satu bentuk praktik inovasi dalam audit internal adalah otomatisasi dalam operasi audit internal yang bernama lotus notes. 
10 Karakteristik otomatisasi kertas kerja: 
  • Refleksi informasi: Memungkinkan auditor memiliki salinan basis data dan kertas kerja yang diperbarui dan juga menghasilkan penelaahan kertas kerja tepat waktu. 
  • Standardisasi: Kertas kerja diformat terlebih dahulu dan kertas kerja administratif diatur terlebih dahulu. 
  • Kenyamanan: Menghilangkan kebutuhan mencari bagian kertas kerja secara manual menggunakan penyaring lotus notes. 
  • Referensi dokumen: Penghubung elektronik yang secara otomatis membawa auditor dari satu kertas kerja ke dokumen lainnya dan kembali lagi. 
  • Tampilan: Memungkinkan auditor dan penyelia melihat keseluruhan audit pada suatu waktu dengan memberikan tampilan basis data dokumen, kertas kerja tahunan, kertas kerja permanen, dan format temuan. 
  • Pencitraan: Memungkinkan digunakannya media elektronik menjadi kertas kerja otomatis, melalui alat pembaca optik. 
  • Komunikasi: Surat elektronik note bisa terhubung dengan pc, dan sistem surat elektronik. 
  • Menjadi alat kontrol: Kertas kerja disimpan pada satu atau lebih wadah penyimpan. 
  • Integrasi aplikasi: Lingkungan kertas kerja otomatis tidak berarti menghilangkan atau memodifikasi aplikasi yang sudah ada. 
  • Pengamanan hak akses: Melalui hak akses, hanya orang-orang tertentu yang dapat membaca, mengedit, atau menghapus kertas kerja.


Kertas Kerja Elektronik

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, dengan penggunaan kertas kerja elektronik membantu mengurangi kompleksitas dan meningkatkan fleksibilitas pendokumentasian. Kertas kerja yang dihasilkan sistem memungkinkan kapasitas yang lebih besar untuk menelaah dan mengubah rancangan. Pengembangan yang lebih cepat saat digunakan dengan perangkat teknik audit komputer dan rekayasa sistem bantuan komputer dan membuat pendokumentasian menjadi lebih rasional.


Penelaahan Kertas Kerja Oleh Penyelia

Hal-hal yang harus di pastikan saat menelaah kertas kerja: 
  • Program audit diikuti dan instruksi-instruksi khusus bagi auditor telah diikuti. 
  • Kertas kerja tersebut akurat dan dapat diandalkan dan mendukung temuan audit. 
  • Kesimpulan yang dicapai memang wajar, logis, dan valid. 
  • Semua langkah-langkah diperiksa dengan teliti. 
  • Penelaahan dengan klien telah dilakukan dan dengan memadai telah dicatat dan bahwa permasalahan telah diselesaikan. 
  • Aturan-aturan departemen audit pada kertas kerja telah diikuti.

Kontrol atas Kertas Kerja

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, kertas kerja harus disimpan di tempat yang aman dan kertas kerja tidak boleh diakses orang-orang yang tidak memiliki otoritas untuk memiliki atau menggunakannya. 
Kertas kerja berada ditangan yang tidak tepat bisa berakibat penyalahgunaan, atau dibaca oleh orang yang tidak berhak membacanya. Kontrol yang baik atas kertas kerja elektronik mengharuskan perubahan hanya dilakukan oleh auditor yang membuatnya.
Baca juga: Pemimpin dan manajemen kepemimpinan.


Menulis Di Kertas Kerja Saat Audit Berlangsung

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, auditor internal yang terus-menerus berada di bawah tekanan waktu atau memungkinkan keraguan untuk membuat kertas kerja yang bagus. Tetapi pengorganisasian pekerjaan lapangan yang baik akan membantu, rahasianya adalah tulislah saat melakukan pekerjaan lapangan.


Penyimpanan Kertas Kerja

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, bila audit lanjutan atas sebuah operasi telah diselesaikan, auditor harus membuat keputusan, disetujui oleh penyelia, mengenai apakah kertas kerja sebelumnya harus disimpan atau dimusnahkan. Bila kertas kerja mengandung dokumentasi atau bahan-bahan lainnya yang akan terus digunakan, maka bagian kertas kerja tersebut harus dibawa ke kertas kerja tahun ini.


Kepemilikan Kertas Kerja

Kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, bila hasil kerja dan efektivitas kerja tim auditor semakin dikenal dan diterima, permintaan untuk melihat kertas kerja akan meningkat. Mengenai kepemilikan dokumentasi audit internal, apakah kertas kerja tersebut milik manajemen, pemegang saham atau departemen audit internal? Dalam banyak kasus, tulisan yang tertera di akta perusahaan, undang-undang dan akta audit bisa menentukan hal ini.

Baca juga: Penjelasan jenis jenis akuntansi.

Kesimpulan kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan:
Dengan menggunakan kertas kerja yang relevan diharapkan dapat membantu pelaksanakan audit dengan baik. Peningkatan kinerja dan efisiensi perawatan yang diperoleh melalui laporan kinerja masing-masing. Dari laporan ini dapat memaksimalkan unit-unit tersebut untuk saling memperbaiki kekurangan dan meningkatkan kinerja unitnya masing-masing. Mencegah penggunaan sumber daya yang berlebihan artinya melalui audit dapat menghemat pengeluaran dan juga penggunaan sumber daya seminimal mungkin sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan.


Demikian pembahasan artikel mengenai kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk kertas kerja pemeriksaan audit internal perusahaan. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.

Kertas Kerja Pemeriksaan Audit Internal Perusahaan Kertas Kerja Pemeriksaan Audit Internal Perusahaan Reviewed by Admin on 26 Maret Rating: 5