Aset Tetap Atau Aktiva Tetap Dalam Akuntansi


Aset Tetap Atau Aktiva Tetap Dalam Akuntansi


Aset tetap merupakan suatu sarana penunjang terlaksananya operasional perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan yang akan diraih. Tanpa aset tetap dalam sebuah perusahaan semua rencana dan pelaksanaan operasional perusahaan tidak akan berjalan. Dengan demikian, bagi sebuah perusahaan wajib menyediakan aset tetap sebagai komponen yang sangat penting untuk dilaporkan dalam suatu laporan keuangan sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, yang keberadaannya memerlukan penanganan yang baik. 

Pentingnya aset tetap dan besarnya dana yang dibutuhkan untuk memperoleh aset tetap, maka dibutuhkan suatu perlakuan akuntansi yang baik dan benar terhadap setiap aset tetap yang dimiliki perusahaan. Kegiatan akuntansi tersebut yang mencakup penentuan dan pencatatan harga perolehan, penyusutan aset tetap, pengeluaran selama aset tetap digunakan dan penyajian aset dalam laporan keuangan. Topik pembahasannya kita saat ini adalah aset tetap atau aktiva tetap dalam akuntansi yang mencakup pengertian aset tetap atau aktiva tetap, klasifikasi atau penggolongan aset tetap, penilaian aset tetap, akuntansi untuk penghentian aktiva tetap, akun-akun yang tergolong aset tetap, berikut ini pembahasannya.


A. Pengertian Aset Tetap Atau Aktiva Tetap  

Aktiva adalah semua kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat di nilai dengan satuan uang dan di gunakan dalam operasi perusahaan, yang diharapkan dapat memberi manfaat bagi perusahaan dikemudian hari. 

Menurut PSAK nomor 16 paragraf 5  mengartikan bahwa aktiva tetap ialah aset berwujud yang diperoleh dengan kondisi siap pakai dan bibangun terdahulu dan digunakan untuk kegiatan operasi entitas bisni serta tidak digunakan untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan selain itu memiliki manfaat ekonomi lebih dari satu periode.
 

Aktiva tetap memiliki karateristik sebagai berikut:
1. Merupakan aktiva berwujud (mempunyai wujud fisik)
2. Mempunyai manfaat lebih dari satu tahun dan memiliki nilai manfaat sangat bagus.
3. Digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan
4. Tidak untuk dijual kembali

 

Pengakuan Aktiva Tetap Atau Aset Tetap (Fixed Assets)
 

Suatu perusahaan akan mengakui setiap aktiva jika memiliki mengelompokannya sebagai aktiva yang dimaksud ialah memenuhi pengertian serta mempunyai sifat sebagai aktiva tetap atau aset tetap. Dapat disimpulkan aset yang berwujud bisa diakui dan diklarifikasikan kedalam aktiva tetap apabila:

1. Pontensi manfaatnya dirasakan dimasa mendatang
2. Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset bisa diukur dengan handal yaitu didukung dengan bukti transaksi perolehan aset tersebut.
3. Selain itu perusahaan mempunyai kendali atas manfaat ekonomis yang diharapkan akan diterima dari aset tetap tersebut.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia memberikan pernyataan dalam PSAK Nomor 16 Paragraf 06 ialah suatu benda berwujud diakui dan dikelompokkan sebagai aktiva jika:

1. Besar kemungkinan manfaat keekonomisan dimasa yang akan datang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir dalam perusahaan, untuk dapat melihatnya yaitu dengan menilai tingkat kepastian terjadinya aliran manfaat keekonomisan dimana harus memerlukan suatu kepastian bahwa perusahaan akan menerima imbalan dan resiko terkait.
2. Biaya perolehan aktiva dapat diukur secara handal yaitu dengan adanya bukti-bukti tertulis.


B. Klasifikasi Atau Penggolongan Aset Tetap (Fixed Assets) 


Karena mempunyai sifat dan karakter yang berbeda dengan aktiva yang lain maka aktiva tetap atau Aset tetap dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan. 

Berdasarkan Wujud:
1. Aktiva Tetap Berwujud (Tangible Assets)
adalah aktiva yang memiliki wujud yang dapat diamati dengan menggunakan panca indera,
contoh: Tanah, Bangunan dan Peralatan
2. Aktiva Tetap Tidak Berwujud (Intangible Assets)
Adalah aktiva yang tidak memiliki wujud sehingga tidak dapat diamati dengan menggunakan panca indera, contoh: goodwill, patent, franchise, biaya riset dan pengembangan. 


Karakteristik aktiva tetap berwujud: 
1. Memiliki bentuk fisik 
2. Digunakan secara aktif dalam kegiatan normal perusahaan 
3. Dimiliki tidak sebagai investasi (penanaman modal) dan tidak diperdagangkan 
4. Memiliki jangka waktu kegunaan umur yang relatif permanen (lebih dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu tahun) 
5. Memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Contoh aktiva tetap berwujud berupa: tanah, bangunan, mesin dan alat-alat pabrik (mebel) dan alat-alat kantor (kendaraan dan alat-alat transport).  


Aktiva tetap berwujud dibedakan menjadi 3 golongan:
1. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya tidak terbatas. 

Terhadap golongan ini tidak dilakukan penyusutan atas harga perolehannya, karena manfaatnya tidak akan berkurang di dalam menjalankan fungsinya selama jangka waktu yang tidak terbatas. Contoh: tanah untuk bangunan, tanah untuk pertanian.

2. Aktiva tetap yang umur atau masa kegunaannya terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah berakhir. Karena manfaat yang diberikan di dalam menjalankan fungsinya semakin berkurang atau terbatas jangka waktunya, maka terhadap harga perolehan aktiva ini harus disusut selama masa kegunaannya. Contoh: bangunan, mesin dan alat-alat pabrik (mebel) dan alat-alat kantor (kendaraan dan alat-alat transport).

3. Aktiva tetap yang umur atau kegunaannya terbatas dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis. Contoh: sumber alam: tambang, hutan. Sumber alam akan habis melalui kegiatan eksploitasi sumber tersebut oleh karena itu harga perolehan aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada periode-periode di mana sumber-sumber itu memberikan hasilnya.

Akuntansi atas aktiva tetap secara umum dibagi 3, yaitu: 

1. Akuntansi saat perolehan (accounting for acquisition of plant assets) 
2. Akuntansi saat penggunaan (accounting for usage of plant assets) 
3. Akuntansi saat pelepasan (accounting for disposal of plant assets).
Baca juga: Cara membuat jurnal umum dan memposting ke buku besar.
 


C. Penilaian Aktiva Tetap

Sehubungan dengan proses perolehannya, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebagai berikut:
1. Aktiva tetap yang diperoleh dalam bentuk siap pakai harga perolehannya ditetapkan berdasarkan harga beli, ditambah dengan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan usaha penempatan aktiva tetap yang bersangkutan pada tempat dan kondisi yang siap untuk dipergunakan seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

2. Aktiva tetap yang dibangun sendiri harga perolehannya ditetapkan berdasarkan biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan aktiva tetap yang bersangkutan, sampai siap dipergunakan. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya-biaya tidak langsung (Overhead).

3. Aktiva tetap yang diperoleh melalui pertukaran dengan aktiva non kas, harga perolehannya ditetapkan berdasarkan harga pasar aktiva yang diserahkan atau harga pasar aktiva yang diterima, bergantung kepada harga mana yang dipandang lebih wajar.

4. Aktiva tetap yang diperoleh dari sumbangan, harga perolehannya ditetapkan berdasarkan harga pasar aktiva yang diterima atau harga taksiran yang wajar.

5. Aktiva tetap yang diperoleh secara gabungan, harga perolehan masing-masing aktiva ditetapkan berdasarkan alokasi harga perolehan gabungan dengan perbandingan yang wajar.



Penentuan Harga Perolehan Aktiva Tetap  

Aktiva tetap harus dicatat sebesar harga perolehannya. Harga perolehan meliputi semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva, dan pengeluaran-pengeluaran lain agar aktiva siap digunakan. Harga perolehan diukur dengan kas yang dibayarkan pada suatu transaksi secara tunai. Jika harga perolehan sudah ditetapkan maka harga perolehan tersebut akan menjadi dasar untuk akuntansi selama masa pemakaian yang bersangkutan. Akuntansi tidak mengakui harga pasar atau harga pengganti.

Penerapan prinsip harga perolehan aktiva tetap: 

1. Tanah 
Harga perolehan tanah meliputi (a) harga beli tunai tanah (b) biaya balik nama (c) komisi perantara (d) pajak atau pungutan lain yang harus dibayar pembeli 
2. Perbaikan Tanah 
Harga perolehan perbaikan tanah meliputi semua pengeluaran yang dilakukan sampai siap untuk digunakan. 
3. Gedung 
Bila gedung dimiliki melalui pembelian maka, harga perolehannya meliputi: harga beli, biaya notaris, dan komisi perantara. Bila gedung dibangun sendiri, harga perolehannya meliputi: semua pengeluaran untuk membuat gedung, termasuk ijin mendirikan bangunan, instalasi listrik dan air. 
4. Peralatan 
Harga perolehannya terdiri dari: harga beli tunai, biaya pengangkutan, dan biaya asuransi selama pengangkutan. Termasuk juga pengeluaran untuk bea balik nama kendaraan. 

Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Depresiasi adalah proses pengalokasian harga perolehan bukan proses penilaian aktiva.

Latar belakang dilakukannya depresiasi adalah: Kemampuan suatu aktiva untuk menghasilkan pendapatan dan jasa semakin menurun, baik secara fisik dan fungsinya. Pengakuan atas depresiasi aktiva tetap tidak berakibat adanya pengumpulan kas untuk mengganti aktiva lama dengan aktiva yang baru. Saldo rekening akumulasi depresiasi menggambarkan jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya, bukan menggambarkan dana yang telah dihimpun. 

 

D. Akuntansi Untuk Penghentian Aktiva Tetap  

Penghentian aktiva tetap terjadi saat aktiva tetap belum habis masa manfaatnya maupun pada saat masa manfaatnya tersebut telah habis. Jika aktiva tetap telah habis masa manfaatnya berarti pada saat penghentian aktiva tetap tersebut telah disusutkan secara penuh.

Bila aktiva tetap dihentikan sebelum masa manfaatnya habis atau selesai, maka akan timbul adanya laba atau rugi akibat penghentian tetap tersebut. Penghentian aktiva tetap sebelum habis masa manfaatnya dapat dilakukan dengan berbagai cara dijual atau ditukar dengan aktiva tetap lain.

 

Penjualan Aktiva Tetap 

Aktiva tetap yang dijual sebelum masa ekonomisnya akan diperoleh laba (gain) atau rugi (loss) dari penjualan aktiva tersebut. Laba atau rugi dari penjualan aktiva tetap dihitung dengan cara membandingkan antara harga jual dengan nilai buku (book value) aktiva tetap pada saat dijual. Jika harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku maka yang dipeoleh adalah laba, sebaliknya bila harga jual lebih rendah dibandingkan dengan nilai buku maka akan diperoleh rugi. Dan apabila harga jual dan nilai buku besarnya sama maka tidak akan terjadi laba maupun rugi.

Contoh Soal: 

Pada tanggal 1 Desember 2008 aktiva tetap satu unit mesin, dilihat catatan akuntansinya ternyata telah disusutkan sebesar Rp. 7.500.000. Pada saat pembelian mesin tersebut memiliki harga perolehan sebesar Rp. 12.500.000. 

Misalnya 1 unit mesin tersebut dijual dengan harga: 
(a) Rp. 6.000.000, (b) Rp  5.000.000, (c) Rp. 4.000.000 
Dengan penjualan satu unit mesin tersebut apakah pihak penjual mendapat laba, mengalami kerugian atau impas? 
Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat kita hitung sebagai berikut:
   

Penyelesain: 

(a) Harga Jual                                                                                                      Rp. 6.000.000
Harga perolehan
mesin                                       Rp.  12.500.000 

Akumulasi depresiasi                                           Rp.    7.500.000 
Nilai Buku                                                               Rp.    5.000.000+           (Rp. 5.000.000)-
Laba Penjualan mesin                                                                                        Rp. 1.000.000
 
Jurnal untuk mencatat penjualan adalah:
Kas                                                         6.000.000  

Ak. Depresiasi mesin                          7.500.000   
         Mesin                                                                      12.500.000   
         Laba penjualan mesin                                           1.000.000
 

(b) Harga Jual                                                                                                      Rp. 5.000.000
Harga perolehan
mesin                                          Rp.  12.500.000 

Akumulasi depresiasi                                              Rp.    7.500.000 
Nilai Buku                                                                 Rp.    5.000.000+          (Rp. 5.000.000)-
Laba/Rugi Penjualan mesin                                                                   Rp.                0 

Jurnal untuk mencatat penjualan adalah:
Kas                                                           5.000.000  

Ak. Depresiasi mesin                            7.500.000   
            Mesin                                                                         12.500.000   
  
(c) Harga Jual                                                                                                          Rp. 4.000.000
Harga perolehan
mesin                                         Rp.  12.500.000 

Akumulasi depresiasi                                             Rp.    7.500.000 
Nilai Buku                                                                 Rp.    5.000.000+              (Rp. 5.000.000)-
Rugi Penjualan mesin                                                                                       (Rp.  1.000.000)
 
Jurnal untuk mencatat penjualan adalah:

Kas                                                               4.000.000  
Ak. Depresiasi mesin                                7.500.000  
Rugi Penjualan mesin                               1.000.000 
              Mesin                                                                          12.500.000   

 

Pertukaran Aktiva Tetap 

Pertukaran aktiva tetap dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 
1. Pertukaran Aktiva Tetap Sejenis 
Pertukaran ini dilakukan antara aktiva tetap yang sejenis saja dan berfungsi sama. Pertukaran aktiva tetap sejenis bila terjadi laba karena pertukaran ini, maka tidak akan diakui. Namun bila yang terjadi adalah rugi maka harus diakui. 
2. Pertukaran Aktiva Tetap Tidak Sejenis 
Pertukaran ini merupakan pertukaran aktiva tetap yang secara fungsi berbeda. Dalam pertukaran tidak sejenis, bila terjadi laba pertukaran dan rugi pertukaran akan diakui dan dicatat dalam akuntansi.  
Baca juga: Pengertian pajak penghasilan menurut undang-undang.  

 
E. Akun-Akun Yang Tergolong Aset Tetap 

1. Aktiva

Aktiva adalah harta perusahaan atau sumber ekonomis yang akan memberikan keuntungan bagi usaha di masa depan. Ada 2 macam aktiva yaitu: (a) Aktiva Lancar (current assets) dan (b) Aktiva Tetap (Fixed/Plants Assets).
Penjelasannya:

a. Aktiva Lancar (current assets)
 

Aktiva Lancar adalah harta yang berupa uang atau kas bank dan harta yang sangat mudah dijadikan uang atau umur pemakaian kurang dari satu tahun.

Aktiva Lancar pada umumnya terdiri atas:
1. Kas (cash)
Kas (cash) adalah uang tunai yang berada dalam perusahaan atau pada bank serta uang yang digunakan untuk cadangan.
2. Wesel Tagih (Not Receivable)
Wesel tagih (not receivable) adalah surat janji (promes) yang datang dari seseorang tentang kesanggupan membayar pada tanggal tertentu.
3. Piutang Dagang (Account Receivable)
Piutang dagang (account receivable) adalah tagihan kepada para pelanggan baik perorangan atau perusahaan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan piutang pada umumnya mempunyai jangka waktu yang tetap sesuai dengan perjanjian.
4. Persediaan Barang (Merchandise Inventory) 

Persediaan Barang (merchandise inventory) adalah barang dagang yang sengaja dibeli untuk dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan.
5. Perlengkapan Toko (Store Supplies)
Perlengkapan toko (store supplies) adalah semua perlengkapan toko seperti kertas pembungkus, peti-peti kemasan, karton dan sebagainya.
6. Dividen (Devidend)
Dividen (devidend) adalah bagian dari laba usaha yang dibagikan kepada pemilik perusahaan sebagai imbalan atas setoran modal pemilik.
7. Biaya-Biaya yang dibayar dimuka (Prepair Expence) 

Biaya-Biaya yang dibayar dimuka (prepair expence) adalah seluruh biaya-biaya yang telah dibayar lebih dahulu walaupun belum masanya.
8. Surat-surat berharga (Efek)
Surat-surat berharga (efek) adalah surat-surat seperti saham dan obligasi yang suatu saat dapat dijual.
9. Pendapatan yang masih harus diterima (Accurued Income) 

Pendapatan yang masih harus diterima (accurued income) adalah Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan,tetapi pembayarannya belum diterima.
10. Prive
Prive adalah pengambilan uang oleh pemiliknya untuk kepentingan pribadi. 

Baca juga: Soal-soal akuntansi II lengkap dengan jawabannya.

b. Aktiva Tetap (Fixed/Plants Assets)
 

Aktiva Tetap adalah aktiva yang sifatnya relatif tetap dan mempunyai jangka waktu perputaran lebih dari satu tahun. Aktiva ini dapat berwujud atau tidak berwujud, dan keberadaan aktiva tetap ini adalah untuk tujuan menjalankan perusahaan bukan untuk dijual.

Adapun Akun-akunnya adalah:
1. Peralatan Kantor (Office Equipment) 

Peralatan Kantor (office equipment) adalah peralatan kantor yang tahan lama (seperti: meja, kursi, lemari arsip, dan lain-lain)
2. Alat Pengangkut  (Delivery Equipment)
Alat pengangkut (delivery equipment) adalah sarana perusahaan yang dipakai untuk mengangkut barang (seperti truk, gerobak, dan lain-lain.)
3. Gedung (Building)
Gedung (building) adalah bangunan perusahaan yang digunakan sebagai tempat usaha.
4. Goodwill
Goodwill adalah nama baik perusahaan.
5. Hak Paten(Human Right)
Hak Paten(human right) adalah hak untuk memproduksi,menggunakan dan menjual suatu produk.
6. Hak cipta (Idea competence)
Hak cipta (idea competence) adalah hak khusus yang diberikan kepada pencipta suatu karya.
7. Franchise
Franchise adalah hak untuk menggunakan nama barang pihak yang memberikan hak.
8. Tanah (Land)
Tanah (land) adalah tempat gedung kantor dan gedung pabrik berdiri.
9. Mesin-mesin (Machinery)
Mesin-mesin (machinery) adalah mesin-mesin untuk memproduksi barang.
10. Merek Dagang (Trade Mark)
Merek dagang (trade mark) adalah hak untuk menggunakan simbol,tanda atau nama suatu produk atau perusahaan yang dilindungi dan peniruan pihak lain.
Baca juga: Soal-soal akuntansi III lengkap dengan jawabannya


2. Pasiva (Liabilities)
 

Pasiva (Liabilities) adalah kewajiban perusahaan yang harus dibayar kepada pihak ketiga (kreditur). Pasiva (Liabilities) sesuai dengan jangka waktu atau umurnya dibagi dalam dua bagian, yaitu: (a) Pasiva Jangka Pendek (Current Liabilities), dan (b) Pasiva Jangka Panjang (Long Term Liabilies). 

Penjelasannya:
 
a. Pasiva Jangka Pendek (Current Liabilities)
Pasiva jangka pendek (current liabilities) adalah hutang yang harus segera dilunasi paling lambat umur dari hutang ini satu tahun.

Yang termasuk pasiva jangka pendek diantaranya:
1. Utang Wesel (Wesel Bayar)
Utang wesel (wesel bayar) adalah wesel yang harus kita bayar kepada pihak lain yang pernah kita berikan kepadanya.
2. Utang Dagang (Account Payable)
Utang dagang (account payable) adalah utang kepada rekanan atau supplier yaitu utang dalam rangka kegiatan perusahaan atau utang ini terjadi karena membeli barang yang belum dibayar.
3. Utang Gaji dan upah (salary payable)
Utang gaji dan upah (salary payable) adalah kewajiban untuk membayar pekerja atau karyawan atas tugasnya.
4. Utang Pajak
Utang pajak adalah beban pajak perseroan yang belum dibayar pada waktu neraca disusun.
5. Penghasilan yang ditangguhkan (Defferd revenve)
Penghasilan yang ditangguhkan (defferd revenve) adalah penghasilan yang sebenarnya belum menjadi hak perusahaan.
6. Hutang Biaya (Accured Expenses)
Hutang biaya (accured expenses) adalah biaya-biaya yang belum kita lunasi dalam periode-periode tertentu.
7. Penyusutan (Depreciantion)
Penyusutan (depreciantion) adalah proses pembebanan biaya yang disebabkan oleh pemakaian aktiva tetap misalnya peralatan.
8. Pendapatan yang diterima dimuka (Unearned Reverve)
Pendapatan yang diterima dimuka (unearned reverve) adalah kewajiban yang disebabkan pembeli menerima dahulu sedangkan penyerahan barang atau jasa belum dilaksanakan.
9. Kewajiban yang masih harus dipenuhi (Acenals Payable)
Kewajiban yang masih harus dipenuhi (acenals payable) adalah kewajiban yang timbul karena jasa-jasa yang diberikan kepada perusahaan selama waktu tertentu tapi belum dibayar.
10. Utang Dividen (Devidend Payable)
Utang dividen (devidend payable) adalah bagian laba perusahan yang diberikan sebagai deviden kepada pemegang saham tetapi belum dibayar sewaktu neraca disusun.
Baca juga: Soal-soal akuntansi IV lengkap dengan jawabannya.


b. Pasiva Jangka Panjang (Long Term Liabilies)
Pasiva Jangka Panjang (Long Term Liabilies) adalah semua utang yang pembayarannya relatif lama yaitu lebih dari satu tahun.

Adapun akun-akunn pasiva jangka panjang (long term liabilies) adalah:
1. Hutang Hipotik 

Hutang hipotik adalah hutang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan harga tetap.
2. Hutang Obligasi (Band Payable) 

Hutang obligasi (band payable) adalah hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi
3. Hutang Bank (Bank Loan) 

Hutang bank (bank loan) adalah Pinjaman modal dari bank untuk perluasan usaha.
4. Hutang Pinjaman Jangka panjang (Long Term Liabilities) 

Hutang pinjaman jangka panjang (long term liabilities) adalah kewajiban yang masih harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi.
5. Wesel Tagih 

Wesel Tagih adalah catatan dari surat-surat perjanjian tersebut yang diharapkan dapat ditagih oleh perusahaan dalam bentuk kas.
6. Utang kepada pemegang saham (Holding company)
Utang kepada pemegang saham (holding company) adalah hutang yang diberikan untuk membantu perusahaan anak yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman.
7. Kredit Investasi (Long Term Loan)
Kredit Investasi (long term loan) adalah Pinjaman dari bank/lembaga keuangan bukan bank yang dapat digunakan dalam pembelian aktiva tetap.
8. Hutang Suberdinesi (Suberdinated Loan)
Hutang suberdinesi (suberdinated loan) adalah hutang dari pemegang saham atau perusahaan induk yang bersifat tanpa bunga.
9. Utang dalam rangka sewa dana (Payable Leasme)
Utang dalam rangka sewa dana (payable leasme) adalah hutang yang ddiperoleh dari perusahaan asing untuk pembelian aktiva tetap dan bisa dijual dalam jangka panjang.
10. Utang Sewa Jangka panjang (Long term lent Liabilities)
Utang sewa jangka panjang (long term lent liabilities) adalah kewajiban yang masih harus dibayarkan dalam waktu yang lebih lama.


3. Akun-akun Laba Rugi
 

a. Pendapatan
Adalah penambahan modal (ekuitas) pemilik yang berasal dari pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan.
Akun-akun p
endapatan adalah:
 

1. Pendapatan penjualan
2. Pendapatan jasa
3. Pendapatan bunga
4. Pendapatan dividen
5. Keuntungan dari penjualan aktiva tetap
6. Keuntungan dari penjualan investasi
7. Keuntungan dari penghentian operasi
8. Keuntungan luar biasa


Baca juga: Cara membuat jurnal umum dan memposting ke buku besar.

 

b. Beban
 

Beban adalah pengurangan didalam ekuitas pemilik yang disebabkan oleh adanya biaya operasi perusahaan.
Akun-akun beban adalah:

1. Beban gaji dan Upah
Adalah Beban biaya dari mempekerjakan karyawan untuk usaha.
2. Beban Pajak Bumi dan Bangunan
Adalah Beban atas pajak kekayaan dari bumi dan bangunan untuk usaha.
3. Beban sewa
Adalah beban biaya untuk sewa kantor dan menyewa peralatan kantor.
4. Beban Perlengkapan
Adalah Beban atas Penggunaan perlengkapan.
5. Beban utilitas
Adalah beban atas penggunaan listrik,air,gas dan sebagainya.
6. Beban Iklan
Adalah beban atas pengiklanan usaha
7. Beban yang dibayar muka
Adalah Golongan aktiva-aktiva yabg habis terpakai dalam jangka waktu yang dekat.
8. Beban Terutang
Adalah Suatu Beban yang sudah terjadi tetapi belum dibayar dengan uang kas.
9. Kerugian Luar Biasa
10. Beban Penyusutan meubel.


Baca juga: Soal-soal akuntansi V lengkap dengan jawabannya.

Kesimpulan aset tetap atau aktiva tetap dalam akuntansi:
Aset tetap pada perusahaan di akui pada saat aset tetap sampai ditangan perusahaan dan pada saat aset tetap pertama kali dioperasionalkan. Aset tetap diukur sebesar harga perolehan aset tetap, sedangkan untuk pencatatan aktiva tetap pada saat pembelian aktiva tetap dicatat sebesar harga perolehan.


Demikian pembahasan artikel mengenai aset tetap atau aktiva tetap dalam akuntansi, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk aset tetap atau aktiva tetap dalam akuntansi. Terimakasih atas kunjungannya di blog pelajaran akuntansi dan semoga bermamfaat.




Aset Tetap Atau Aktiva Tetap Dalam Akuntansi Aset Tetap Atau Aktiva Tetap Dalam Akuntansi Reviewed by Admin on 08 Maret Rating: 5