Saham Dan Obligasi Sebagai Investasi Jangka Panjang
Saham Dan Obligasi Sebagai Investasi Jangka Panjang
Selamat bertemu kembali di pelajaran akuntansi dengan topik pembahasan kita yaitu Saham dan Obligasi sebagai investasi jangka panjang. Berbicara tentang Saham dan Obligasi tentunya berhubungan dengan pasar modal. Pasar modal merupakan tempat menjual saham dan obligasi oleh berbagai pihak. Tujuan penjualan saham dan obligasi adalah sebagai tambahan dana untuk memperkuat dana perusahaan.
Menurut Eduardus Tandelilin 2010: 26, pasar modal adalah Pasar untuk memperjual belikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan obligasi. Pasar modal dalam banyak hal sangat menentukan kehidupan perekonomian suatu negara, dengan kata lain keberadaaan pasar modal menjadi salah satu indikator untuk mengukur tingkat perekonomian suatu negara. Pasar modal Indonesia mengenal berbagai aktivitas pasar modal baik itu seputar transaksi saham, kinerja perusahaan, harga saham, laba maupun kebijakan dividen dan lainnya.
Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 pasal 3 halaman 34, menerangkan aturan tentang sekuritas jangka panjang Indonesia. Investasi jangka panjang merupakan bentuk penyertaan jangka panjang yang dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain. Penguasaan perusahaan lain tersebut diwujudkan oleh penguasaan suara dalam investi. Investasi jangka panjang yang dimiliki adalah untuk jangka waktu beberapa tahun (lebih dari 12 bulan) dan tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu yang dekat.
A. Investasi Jangka Panjang Dalam Saham
Saham adalah sebuah surat berharga yang menunjukkan bahwa seseorang ikut memiliki sebuah andil perseroan terbatas. Kepemilikan tersebut menyebabkan timbulnya hak-hak tertentu kepada pemegang saham. Aturan saham di Indonesia bahwa saham dikeluarkan atas harga nominalnya.
Harga nominal adalah angka dalam saham yang menunjukkan harga saham tersebut. Harga nominal tersebut berbeda dengan harga pasarnya, dan secara umum harga pasar saham ditentukan oleh prospek arus kas dari saham yang terkait. Saham dapat berupa saham biasa dan juga saham preferent.
Istilah dalam investasi jangka panjang saham:
Investor yaitu: Perusahaan yang menanamkan dana dalam perusahaan lain.
Investee yaitu: Perusahaan yang mengeluarkan saham.
Klasifikasi Saham
Investasi dalam bentuk saham dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk:
1. Saham biasa
2. Saham preferent.
Penjelasannya:
1. Saham Biasa (Common Stock)
Saham biasa adalah saham yang tidak memiliki prioritas lebih dahulu dalam pembagian laba. Tujuan pembelian saham biasa adalah untuk mengendalikan perusahaan lain, karena memiliki hak suara. Pemegang saham biasa memiliki resiko yang lebih besar, namun pemegang saham biasa juga dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi dari investasi mereka.
Hak-hak yang dimiliki oleh pemegang saham biasa di antaranya:
• Memberikan suara dalam pemilihan direksi dan menetukan kebijakan tertentu, misalnya rencana kompensasi manajemen atau akuisisi perusahaan besar.
• Memelihara proporsi kepemilikan saham dalam perusahaan melalui pembelian saham biasa tambahan ketika saham tersebut diterbitkan.
Saat ini banyak saham mempunyai nilai nominal atau tidak mempunyai nilai nominal sama sekali. Saham yang tidak ada nilai nominalnya kadang mempunyai nilai yang dinyatakan (stated value), yang berfungsi seperti nilai nominal untuk tujuan pelaporan keuangan.
2. Saham Preferen (Preferred Stock)
Saham preferent adalah pembagian laba berdasarkan prioritas.
Tujuan pembelian saham preferent adalah untuk memperoleh deviden yang tetap setiap periodenya.
Saham preferen merupakan bahwa pemegang saham preferen melepaskan berbagai hak kepemilikan guna mendapatkan beberapa perlindungan yang biasanya dinikmati kreditor. Pemilik Saham preferen memiliki hak istimewa dibandingkan saham biasa.
Hak istimewa pemilik Saham preferen yaitu:
• Preferensi dividen tunai, pemegang saham preferen berhak untuk menerima seluruh dividen tunai sebelum dividen tunai tersebut dibagikan ke pemegang saham biasa.
• Preferensi sebelum dilikuidasi, jika perusahaan pailit, pemegang saham pemegang saham preferen di dahulukan dalam pengembalian investasi sepenuhnya.
Preferensi saham memberikan contoh perbedaan antara kewajiban keuangan (non kumulatif) dan ekuitas yang dibuat (IAS 32). Penerbit harus mempertimbangkan apakah memiliki kewajiban kontraktual untuk mentransfer uang tunai atau aset keuangan lainnya bagi pemegang saham.
Contoh, jika menurut ketentuan atas pengeluaran saham preferensi wajib diuangkan pada tanggal tertentu, perusahaan penerbitan memiliki seperti kewajiban kontraktual. Bagian preferensi akan menjadi kewajiban keuangan, bukan instrumen ekuitas.
Jika saham preferensi tidak diuangkan, tetapi perusahaan tersebut memiliki kewajiban kontraktual untuk membayar dividen lagi akan menjadi kewajiban keuangan. Tetapi jika pembayaran dividen adalah semata-mata pada pertimbangan direksi (baik atau tidak dividen yang belum dibayar menumpuk), tidak ada kewajiban kontraktual untuk melakukan pembayaran dan saham preferensi akan diklasifikasikan sebagai instrument ekuitas.
Apabila suatu saham preferensi diklasifikasikan sebagai kewajiban, dividen preferensi dibayarkan akan ditampilkan sebagai bunga dalam laporan Pendapatan perusahaan mempengaruhi perlakuan pajak atas dividen tersebut.
Perbedaan Saham Biasa dengan Saham Preferen
1. Saham Biasa Pembagian deviden dibayarkan sesudah pembayaran deviden saham istimewa, sedangkan Saham Preferen Pembagian deviden dijamin dan dibayarkan sebelum deviden saham biasa.
2. Saham Biasa Deviden kemungkinan bisa bertambah bila perusahaan untung lebih banyak, sedangkan Saham Preferen Deviden tidak bertambah bila perusahaan untung lebih banyak.
3. Saham Biasa Kemungkinan kenaikan harga saham lebih cepat, sedangkan Saham Preferen Kenaikan harga saham lebih lambat
4. Saham Biasa Para pemegang saham memiliki kesempatan lebih kecil untuk memperoleh kembali sebagian investasi jika perusahaan jatuh pailit, sedangkan Saham Preferen Para pemegang saham memiliki kesempatan lebih besar untuk memperoleh kembali sebagian investasi jika perusahaan jatuh pailit.
Pencatatan Saham Sebagai Investasi Jangka Panjang
Menurut Prinsip Akuntansi Indonesia, metode akuntansi untuk investasi saham jangka panjang adalah metode ekuitas (equity method): Rugi/Laba investi diakui walau belum diumumkan sebagai deviden.
Pembelian saham
Investasi dalam bentuk saham dinyatakan sebesar harga perolehannya, yaitu harga beli disebut juga kurs ditambah dengan biaya-biaya pembelian antara lain berupa provisi, materai dan komisi. Pembelian saham (a) Pembelian saham secara tunai (b) Pembelian saham secara non tunai (c) Pembelian saham secara lumpsum
(a) Pembelian saham secara tunai
Ayat jurnal pembelian tunai:
Investasi jangka panjang saham xxxxx
Kas xxxxx
Hutang pada makelar xxxxx
(b) Pembelian saham secara non tunai
Ayat jurnal Pembelian non tunai:
Invesatasi jangka panjang saham xxxxx
Harga pokok penjualan xxxxx
Persediaan barang dagangan xxxxx
Penjualan xxxxx
(c) Pembelian saham secara lumpsum
Pembelian lumpsum adalah pembelian dua surat berharga atau lebih dengan harga borongan dan tidak ditentukan harga per jenis surat berharga. Bila diketahui harga pasar masing-masing jenis saham, maka harga perolehan masing-masing jenis saham adalah nilai relatif total masing-masing jenis saham terhadap total harga pasar dua jenis saham.
Ayat jurnal Pembelian secara lumpsum:
Investasi jangka panjang saham biasa xxxxx
Invesatsi jangka panjang saham preferen xxxxx
Kas xxxxx
Ayat jurnal bila tidak diketahui harga perolehan masing-masing jenis saham.
Investasi jangka panjang saham biasa dan preferen xxxxx
Kas xxxxxx
Setelah Pemerolehan Saham
Prinsip Akuntansi Indonesia menentukan bahwa investasi saham jangka panjang harus dicatat menurut metode ekuitas. Menurut metode ekuitas, rekening Investasi Saham Jangka Panjang didebit atau dikredit dengan bagian laba atau rugi perusahaan anak (investi) secara proporsional. Pengertian proporsional yaitu dividen yang diterima dicatat sebagai pengurangan terhadap rekening investasi yang bersangkutan.
a. Pembagian deviden kas
Deviden kas adalah deviden yang diterima oleh investor dari investee dalam bentuk uang tunai.
Ayat jurnal Investor pada tanggal pengumuman deviden:
Piutang deviden xxxxxx
Pendapatan deviden xxxxxx
Ayat jurnal Investor pada tanggal pembayaran deviden:
Kas xxxxxx
Piutang deviden xxxxxx
b. Pembagian deviden saham
Deviden saham adalah deviden yang diterima oleh investor dari investee berupa saham yang sejenis dengan saham yang telah beredar. Pada tanggal pengumuman deviden dan juga pada tanggal pembayaran deviden pada saham deviden, oleh investor tidak ada jurnal.
c. Stock splits up
Stock split up adalah tindakan yang dilakukan oleh investee untuk memecah nilai nominal per lembar saham menjadi nilai yang lebih kecil.
Tujuan utama pemecahan saham inin adalah untuk menurunkan harga pasar per lembar saham dan mendorong para investor untuk memiliki saham perseroan. Kejadian ini tidak mengubah rekening-rekening perseroan oleh sebab itu tidak perlu mencatatnya dalam buku jurnal.
d. Emisi saham baru dengan pemberian hak beli saham
Hak beli saham adalah hak istimewa diberikan kepada investor untuk membeli saham baru dengan harga dibawah harga pasar.
Jurnal untuk mencatat pembelian saham dengan hak beli saham:
Investasi pada saham xxxxxx
Hak beli saham xxxxxx
Kas xxxxxx
Jurnal untuk mencatat penjualan saham dengan hak beli saham:
Kas xxxxxx
Hak beli saham xxxxxx
Laba penjualan HBS xxxxxx
Atau
Kas xxxxxx
Rugi penjualan HBS xxxxxx
Hak beli saham xxxxxx
Penjualan saham
Jurnal untuk mencatat penjualan saham:
Kas xxxxxx
Investasi jangka panjang saham biasa xxxxxx
Laba penjualan investasi xxxxxx
Atau
Kas xxxxxx
Rugi Penjualan investasi xxxxxx
Investasi jangka panjang saham biasa xxxxxx
Penarikan saham
Selisih antara uang yang diterima perusahaan investor dari pelunasan kembali saham tersebut kurs penarikan dengan harga perolehan dari saham yang bersangkutan akan diakui sebagai laba rugi pelunasan kembali saham.
Jurnal untuk mencatat penarikan saham:
Kas xxxxxx
Investasi jangka panjang xxxxxx
Laba penarikan saham xxxxxx
Atau
Kas xxxxxx
Rugi penarikan saham xxxxxx
Investasi jangka panjang xxxxxx
B. Investasi Jangka Panjang dalam Obligasi
Obligasi (bond) adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman, pada tanggal tertentu, kepada pemegang obligasi tersebut. Obligasi (Bonds) merupakan salah satu jenis surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi pinjaman (investor) dan yang diberi pinjaman (emiten).
Kontrak yang tertulis dalam obligasi berisi janji tertulis dari emiten (penerbit) untuk membayar sejumlah uang kepada investor, pada waktu tertentu di masa yang akan datang (antara 5 - 10 tahun) dan juga membayar imbalan bunga dengan jumlah tertentu pada setiap waktu tertentu.
Investor memiliki banyak pilihan ketika berinvestasi pada obligasi, tetapi obligasi dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis utama yaitu:
1) Obligasi Pemerintah Federal (treasury bonds) adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah federal.
2) Obligasi Perusahaan (corporate bonds), adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
3) Obligasi Pemerintah Daerah (municipal bonds atau munis) adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah negara bagian atau Pemerintah lokal.
4) Obligasi Luar Negeri (foreign bonds) adalah obligasi yang diterbitkan baik oleh pemerintah luar negeri maupun perusahaan asing.
Karakteristik Obligasi
Obligasi memiliki beberapa karakteristik yang umum, obligasi-obligasi tersebut tidak selalu memiliki fitur-fitur kontrak yang sama.
Berikut adalah istilah obligasi:
1. Nilai Pari
Nilai pari (par value) adalah nilai nominal yang dinyatakan pada suatu obligasi. Nilai pari pada umumnya mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh suatu perusahaan dan yang dijanjikan akan dibayarkan kembali pada tanggal jatuh tempo.
2. Tingkat Bunga Kupon
Pembayaran Kupon (coupon payment) adalah Jumlah bunga yang ditentukan untuk dibayar setiap periodenya, umumnya setiap enam bulan. Tingkat Bunga Kupon (coupon interest payment) adalah tingkat bunga tahunan yang dinyatakan dalam suatu obligasi. Jika pembayaran kupon dibagi dengan nilai parinya maka akan diperoleh tingkat bunga kupon.
Pembayaran obligasi akan bervariasi dari waktu ke waktu. Obligasi dengan Tingkat Bunga Mengambang (floating rate bond) adalah Obligasi yang tingkat suku bunganya berfluktuasi sesuai dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada tingkat suku bunga secara umum. Secara umum setiap obligasi yang pada awalnya ditawarkan dengan harga yang jauh dibawah nilai parinya disebut sebagai Obligasi dengan Diskon Penerbitan Awal (Original issue discount OID)
3. Tanggal Jatuh tempo
Obligasi pada umumnya memiliki tanggal jatuh tempo yang telah ditentukan dimana nilai parinya harus dibayar kembali.
Kebanyakan obligasi memiliki waktu jatuh tempo (original maturity) atau waktu jatuh tempo pada saat obligasi tersebut diterbitkan berkisar antara 10 hingga 40 tahun, namun secara legal waktu jatuh tempo adalah bebas.
4. Provisi Penebusan
Banyak obligasi perusahaan memiliki provisi penebusan (call provision) adalah provisi dalam kontrak obligasi yang memberi pihak penerbitnya hak untuk menebus obligasi dengan syarat-syarat tertentu sebelum tanggal jatuh tempo normal.
5. Dana Penjelasan
Beberapa obligasi juga memiliki Provisi dana pelunasan (sinking fund provision) adalah provisi dalam sebuah kontrak obligasi yang mengharuskan eminten (penerbit) setiap tahun membayar kembali sebagian dari obligasi yang diterbitkan.
6. Fitur Lain
Beberapa jenis obligasi yang lain cukup sering digunakan:
1) Obligasi yang dapat di konversi (convertible bond) adalah obligasi yang dapat ditukarkan menjadi saham biasa, pada tingkat harga yang tetap, atas opsi dari pemegang obligasi.
2) Waran (warrant) adalah opsi yang memungkinkan pemegang membeli saham pada harga yang telah di tentukan, sehingga akan memberikan keuntungan modal jika harga dari saham mengalami kenaikan.
3) Obligasi yang dapat dijual (putable bond) adalah obligasi dengan provisi yang memungkinkan investor obligasi menjual obligasi tersebut kembali ke perusahaan sebelum tanggal jatuh tempo dengan harga yang telah disepakati sebelumnya.
4) Obligasi pendapatan (income bond) adalah obligasi yang membayarkan bunga hanya jika bunga tersebut telah diterima.
5) Obligasi indeks atau daya beli (indexed/purchasing power bond) adalah obligasi yang pembayaran bunganya didasarkan pada indeks inflasi sehingga akan melindungi pemegangnya dari inflasi.
Keunggulan Obligasi
Obligasi merupakan salah satu alternative investasi jangka panjang di pasar modal diminati oleh para investor.
Ketentuan dasar yang menjadi daya tarik obligasi, yaitu:
1) Obligasi menghasilkan bunga dalam jumlah tertentu secara reguler.
2) Obligasi kurang beresiko, karena ada janji dari emiten untuk membayar kembali pinjaman obligasi seutuhnya.
3) Obligasi memiliki jatuh tempo yang telah ditentukan, ketika obligasi habis masanya maka pinjaman obligasi harus dibayar penuh sebesar nilai nominalnya.
4) Tingkat bunga obligasi bersifat kompetetif, dalam artian tidak kalah jika dibandingkan dengan tingkat suku bunga perbankan yang berlaku.
Macam-Macam Obligasi
Pengelompokan obligasi, yaitu:
1. Obligasi dilihat dari sisi penerbit
Corporate Bonds:
obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Swasta.
Oovernment Bonds:
obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
Municipal Bonds:
yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan public (public utility).
2. Obligasi dilihat dari sistem pembayaran bunga
Zero Coupon Bonds:
obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik, namun bunga dan pokok dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
Coupon Bonds:
obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
Fixed Coupon Bonds:
obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar per dana dan akan dibayarkan secara periodik.
Floating Coupon Bonds:
obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan suatu acuan tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito dari bank pemerintah dan swasta.
3. Obligasi dilihat dari hak penukaran
Convertible Bonds:
obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut kedalam sejumlah saham milik penerbitnya.
Exchangeable Bonds:
obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan kedalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
Callable Bonds:
obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
PutableBonds:
obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.
4. Obligasi dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya
Secured Bonds: obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak ketiga.
Guaranteed Bonds: obligasi pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan penanggungan dari pihak ketiga.
Mortgage Bonds: obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas property atau asset tetap.
Collateral Trust Bonds: obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-saham anak perusahaan yang dimilikinya.
Unsecured Bonds: obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya secara umum.
5. Obligasi dilihat dari waktu jatuh temponya
Term Bonds (obligasi waktu) yaitu bila obligasi yang dikeluarkan jatuh tempo pada waktu bersamaan, dan Serial Bonds (obligasi seri) yaitu obligasi yang jatuh temponya terbagi di dalam beberapa tanggal.
Pencatatan Investasi Jangka Panjang Obligasi
Pada saat membeli, investasi dicatat berdasar harga beli ditambah biaya-biaya yang terjadi dalam transaksi pembelian. Oleh karena bunga berjalan yang dibayar investor dalam membeli obligasi nantinya akan diterima dari eminten obligasi, maka bunga berjalan bukan merupakan komponen dari harga pemerolehan.
Harga perolehan obligasi dihitung dari harga kurs ditambah dengan biaya-biaya pembelian seperti provoso, materai, komisi dan lain-lain.
Jurnal untuk mencatat pembelian obligasi:
Investasi jangka panjang obligasi xxxxxx
Kas xxxxxx
Jurnal untuk mencatat penerimaan bunga:
Kas xxxxxx
Pendapatan bunga xxxxxx
Setelah Perolehan
Bahwa perbedaan antara harga perolehan dengan nilai nominal obligasi harus diamortisasi selama jangka waktu sisa umur obligasi. Amortisasi dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode garis lurus dan metode bunga efektif.
Bunga efektif adalah tingkat bunga yang dihitung dengan memperhatikan bunga yang diperoleh dari obligasi dan harga pemerolehan obligasi.
Langkah kesepakatan harga obligasi:
1. Investor dan eminten akan menentukan tingkat bunga yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
2. Tingkat bunga tersebut kemudian dipakai untuk menghitung harga tunai aliran bunga yang diterima dari obligasi dan harga tunai pembayaran kembali nominal obligasi.
Istilah dalam harga peolehan obligasi:
Disagio obligasi adalah apabila selisih harga pemerolehan lebih kecil dari harga nominal.
Agio obligasi adalah apabila harga pemerolehannya lebih besar daripada harga nominalnya.
Amortisasi agio dan disagio obligasi adalah selisih antara bunga nominal dan bunga efektif. Bunga efektif diperoleh dengan jalan mengalikan tingkat bunga efektif dengan nilai buku investasi. Nilai buku itu sendiri diperoleh dengan jalan mengurangkan amortisasi agio atau menambahkan amortisasi disagio kepada investasi atau nilai bukunya.
Amortisasi agio dan disagio obligasi merupakan koreksi terhadap penghasilan bunga dan nilai buku investasi jangka panjang obligasi. Amortisasi agio obligasi merupakan pengurangan penghasilan bunga dan pengurang nilai buku investasi jangka panjang obligasi, sedangkan amortisasi disagio merupakan penambahan penghasilan bunga dan penambahan nilai buku investasi jangka panjang-obligasi.
Penerimaan bunga
Jurnal penyesuaian pada saat penerimaan bunga untuk bunga yang belum diterima, jika tanggal bunga tidak tepat pada tanggal akhir periode akuntansi.
Piutang bunga obligasi xxxxxx
Pendapatan bunga obligasi xxxxxx
Jurnal penyesuaian untuk mencatat amortisasi agio:
Pendapatan bunga obligasi xxxxxx
Investasi jangka panjang obligasi xxxxxx
Jurnal penyesuaian untuk mencatat amortisasi disagio:
Investasi jangka panjang obligasi xxxxxx
Pendapatan bunga obligasi xxxxxx
Agio atau disagio dialokasikan sebagai pengurang atau penambah pendapatan bunga dan harga perolehan investasi dalam obligasi selama umur pemilikan obligasi. Cara perhitungan Amortisasi agio dan disagio biasanya dilakukan secara periodik 1 tahun sekali, sebagai berikut:
Dengan Metode garis lurus
Amortisasi Agio= Harga Perolehan – Nilai nominal
Umur pemilikan obligasi
Amortisasi Disagio= Nilai nominal – Harga Perolehan
Umur pemilikan obligasi
Metode bunga efektif
Amortisasi Agio= Bunga nominal – bunga efektif
Amortisasi Disagio= Bunga efektif – bunga nominal
Jurnal untuk mencatat pelunasan oleh investee:
Kas xxxxxx
Investasi jangka panjang obligasi xxxxxx
Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi:
Kas xxxxxx
Rugi penjualan investasi obligasi xxxxxx
Investasi jangka panjang obligasi xxxxxx
Demikian pembahasan artikel mengenai saham dan obligasi sebagai investasi jangka panjang, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk saham dan obligasi sebagai investasi jangka panjang. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.
Saham Dan Obligasi Sebagai Investasi Jangka Panjang
Reviewed by Admin
on
16 Februari
Rating: