Cara Memahami Siklus Akuntansi Secara Lengkap
Cara Memahami Siklus Akuntansi Secara Lengkap
Cara memahami siklus akuntansi secara lengkap - Siklus akuntansi adalah proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterima secara umum. Banyak sekali perusahaan terutama untuk perusahaan kecil dan menengah yang mencatat keuangan hanya sebatas mencatat jumlah pengeluaran dan pemasukan secara sederhana. Informasi belum bisa dijadikan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan operasional usaha. Informasi akuntansi dapat dihasilkan melalui siklus akuntansi.
Definisi siklus Akuntansi
Informasi berupa laporan keuangan dihasilkan melalui proses akuntansi yang panjang. Pada proses tersebut terdapat tahap-tahap yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hasil laporan yang baik, valid dan akuntabel. Tahap-tahap itulah yang kemudian disebut sebagai siklus akuntansi. Siklus akuntansi merupakan proses penyusunan suatu laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterima secara umum. Prinsip-prinsip dan kaidah akuntansi, prosedur-prosedur, metode-metode serta teknik-teknik dari segala sesuatu yang dicakup dalam ruang lingkup akuntansi dicatat dalam suatu periode tertentu.
A. Siklus Akuntansi Secara Manual
Cara manual adalah cara dimana dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan ini dilakukan oleh tangan manusia. Dengan ini diperlukan adanya pemisahan tugas baik bagian penjurnalan, buku besar maupun yang lainnya, serta kecermatan dan ketepatan waktu dalam mencatat data keuangan dan penyajian laporan keuangan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan. Pada umumnya, siklus akuntansi selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan neraca saldo setelah penutupan.
Gambar di atas menjelaskan siklus akuntansi secara umum, dan berikut ini penjelasan untuk masing-masing siklus (gambar di ambil dari google).
Penjelasannya:
1. Analisis Transaksi (Mengumpulkan bukti transaksi).
Cara memahami siklus akuntansi secara lengkap - Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah mencari tahu transaksi apa saja yang telah berlangsung selama periode tersebut. Sumber dokumen seperti kwitansi, faktur penjualan, faktur pembelian, penerimaan kas, kartu jam kerja dan yang lainnya. Bukti transaksi ini nantinya akan menjadi data utama untuk diproses menjadi laporan keuangan. Bukti transaksi ini bisa atas transaksi pengeluaran kas, penerimaan kas, penjualan, pembelian dll.
2. Penjurnalan (pencatatan dalam jurnal)
Jurnal adalah aktivitas meringkas dan mencatat transaksi perusahaan berdasarkan dokumen dasar. Tempat untuk mencatat dan meringkas transaksi tersebut disebut dengan buku jurnal. Tahap ini adalah memisahkan transaksi menurut sifatnya, apakah termasuk transaksi penjualan, pembelian, biaya operasional, pembelian harta tetap, dan sebagainya. Kemudian mengklasifikasikan transaksi tersebut ke dalam sebuah catatan berdasarkan urutan kronolgis atau yang sering disebut dengan Jurnal. Jurnal dibagi menjadi dua yaitu Jurnal Umum dan Jurnal Khusus (Kas Masuk, Kas Keluar, Penjualan dan Pembelian).
3. Posting ke Buku Besar
Setelah penjurnalan tahap selanjutnya adalah memposting ke buku besar, yaitu proses perpindahan informasi akuntansi dari jurnal ke buku besar masing-masing sesuai dengan akun (aktiva, hutang, modal, pendapatan, biaya, dll).
4. Pembuatan/ Menyusun Neraca Saldo
Untuk mengecek kesamaan debit dan kredit transaksi yang telah dicatat dan dibukukan. Neraca saldo berisi daftar akun-akun yang digunakan beserta nilai saldonya yang fungsinya untuk membuktikan bahwa sisi debit dan kredit telah balance. Cara membuat neraca saldo ini yaitu dengan mengutip atau menyalin saldo semua akun yang ada dalam buku besar. Karena itulah, menghitung saldo buku besar menjadi sangat penting untuk mempermudah langkah ini.
Tahap ini berguna untuk menguji keseimbangan debit dan kredit dalam buku besar dan menjadi dasar dalam pembuatan laporan.
5. Membuat Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dilakukan apabila ada kesalahan pada penjurnalan dan posting atau memastikan biaya dan pendapatan benar-benar telah dicatat pada periode yang benar. Yang umum dibuat ayat penyesuaian adalah:
- Koreksi kesalahan penjurnalan.
- Penyusutan aset tetap.
- Penyesuaian sewa dibayar di muka yang berubah menjadi beban sewa karena manfaatnya telah digunakan atau dilampaui.
- Perlengkapan yang berubah menjadi beban perlengkapan karena telah habis dipakai.
- Pendapatan diterima di muka yang dihapus menjadi pendapatan jasa sesuai dengan produk jasa yang telah dijual.
- Dan lain sebagainya.
Setelah membuat jurnal penyesuaian, langkah selanjutnya adalah membuat neraca saldo setelah penyesuaian dengan memasukkan angka yang sebelumnya diperhitungkan dari angka yang ada di neraca saldo sebelumnya dengan angka yang ada di jurnal penyesuaian.
Neraca saldo disesuaikan ini menjadi sumber data dasar untuk menyusun laporan keuangan. Setelah disusun ayat penyesuaian atas akun-akun tertentu, akun-akun yang bersangkutan tersebut pasti mengalami perubahan nilai atau nominal. Sehingga nilai saldonya perlu disesuaikan kembali dengan menyusun neraca saldo setelah penyesuaian. Teknisnya dengan menjumlahkan atau mengurangkan akun-akun penyesuaian dengan saldonya pada neraca saldo.
7. Pembuatan/menyusun Laporan Keuangan
Cara memahami siklus akuntansi secara lengkap - Pada umumnya, laporan keuangan meliputi laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan neraca. Pada tahap ini akun-akun yang ada pada neraca saldo setelah penyesuaian dipindahkan ke laporan keuangan sesuai dengan laporan keuangannya.
- Laporan Neraca. Laporan neraca adalah laporan yang berisi posisi keuangan perusahaan meliputi aset, utang dan modal pada periode akuntansi tertentu. Menyusun laporan neraca ini sangat mudah yaitu dengan mengambil data dari neraca lajur kolom neraca dan menyusunnya pada lembar neraca yang sesuai berdasarkan bagian-bagian yang terdapat dalam neraca.
- Laporan Laba rugi. Laporan laba rugi adalah laporan yang menyajikan perhitungan atas semua pendapatan dan biaya perusahaan. Terdiri dari seluruh pendapatan yang diperoleh perusahaan dikurangi dengan semua beban yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Menyusun laporan laba rugi juga sama mudahnya dengan neraca. Dengan mengambil data dari neraca lajur kolom akun pendapatan dan beban usaha yang dikeluarkan perusahaan.
- Laporan Perubahan modal. Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan posisi modal perusahaan. Perubahan tersebut terjadi karena penambahan (tambahan modal disetor) atau pengurangan investasi (prive) dari pemilik modal perusahaan. Kemudian hasilnya ditambah dengan laba atau dikurangi rugi perusahaan dari laporan laba rugi. Nantinya, dapat diketahui berapa jumlah modal perusahaan pada akhir periode akuntansi.
- Laporan Arus kas. Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan aliran dana kas masuk dan keluar perusahaan pada aktivitas investasi, operasional, dan pendanaan dalam satu periode akuntansi tertentu.
- Catatan Atas laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan yaitu laporan tambahan yang berisi informasi yang lebih rinci atas akun tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan nilai yang lebih komprehensif atas laporan keuangan perusahaan. Dalam catatan ini, biasanya terdapat informasi metode pencatatan akuntansi yang digunakan.
8. Membuat Jurnal Penutup
Jurnal ini adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara, sehingga pada awal periode akuntansi selanjutnya saldonya nol.
Membuat jurnal untuk menutup semua akun yang berkaitan dengan laporan laba rugi dan laporan perubahan modal. Tujuan jurnal penutup ini adalah menghindari terjadinya perhitungan ulang pada periode akuntansi berikutnya. Jadi, yang ditutup meliputi akun-akun pendapatan, beban dan perubahan modal.
9. Menyusun Neraca Saldo Setelah Penutupan
Ini adalah tahap terakhir dalam siklus akuntansi yang bertujuan untuk memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai pencatatan data akuntansi pada periode berikutnya. Teknisnya dengan menyusun akun-akun yang masih memiliki nilai saldo setelah dilakukan penutupan.
B. Siklus Akuntansi Komputerisasi
Cara memahami siklus akuntansi secara lengkap - Meskipun siklus akuntansi yang digambarkan di atas mengacu pada proses akuntansi dalam sistem akuntansi manual, siklus akuntansi pada dasarnya sama, terlepas dari apakah perusahaan menggunakan sistem akuntansi manual atau sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Perusahaan melaksanakan tahap-tahap siklus akuntansi pada periode akuntansi.
Siklus akuntansi juga pada dasarnya sama, baik untuk perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur.
Bedanya antara cara manual dengan cara komputerisasi adalah komputerisasi sudah lebih canggih karena proses akuntansi sudah menggunakan komputer. Kecermatan dan ketepatan waktu pencatatan dan penyajian informasi keuangan dengan cara ini sudah terjamin oleh komputer. Hasil dari komputerisasi pun dapat ditampilkan secara visual screen maunpun print-out. Data untuk komputerisasi ini tidak jauh berbeda dengan cara manual, dari gambar diatas proses pertama adalah mendapatkan data dari kegiatan operasional perusahaan. Kemudian data tersebut dimasukkan ke komputer yang kemudian disimpan dan akan diproses secara otomatis oleh komputer sehingga menghasilkan Neraca, Laba Rugi, dll. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk komputerisasi adalah MYOB, AccPac, DacEasy Accounting dan Zahir Accounting.
Kesimpulkan cara memahami siklus akuntansi secara lengkap: bahwa pemrosesan akuntansi yang lebih mudah adalah dengan cara komputerisasi. Selain mudah, dengan cara ini juga lebih efisien dan menghasilkan hasil yang lebih akurat. Demikian pembahasan artikel mengenai cara memahami siklus akuntansi secara lengkap, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk cara memahami siklus akuntansi secara lengkap. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.
Cara Memahami Siklus Akuntansi Secara Lengkap
Reviewed by Admin
on
17 Desember
Rating: