Peranan Uang Dalam Ekonomi Pengantar Akuntansi



Peranan Uang Dalam Ekonomi Pengantar Akuntansi


Peranan Uang Dalam Ekonomi Pengantar Akuntansi 

Peranan uang dalam ekonomi pengantar akuntansi - Dalam kegiatan Sehari-hari uang selalu dibutuhkan untuk berbagai keperluan misalnya untuk membeli berbagai kebutuhan hidup baik berupa barang ataupun jasa. Uang merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup, bahkan dapat dikatakan seseorang tidak akan dapat bertahan hidup di era modern ini jika tidak memiliki uang. Namun terkadang kebutuhan yang harus dicukupi tidak sepenuhnya dapat terpenuhi dengan uang yang dimiliki. Uang diibaratkan sebagai nyawa dalam raga suatu perekonomian, yang memiliki peranan strategis dalam suatu perekonomian terutama jika dilihat dari fungsi utama uang yaitu sebagai alat pembayaran. Uang merupakan suatu benda yang wujudnya sedemikian rupa yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah dan berlaku pada saat peredarannya. Sah dalam arti yang menurut peraturan dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang. Lembaga yang berwenang ini adalah negara atau badan yang ditunjuk oleh negara seperti bank. Berikut ini akan di bahas mengenai pengertian uang, jenis uang, mamfaat uang dan lain-lain.

A. Pengertian Uang
 

Menurut ilmu Wikipedia: Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang. 
Beberapa ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran. 

Secara kesimpulan, uang adalah suatu benda yang diterima secara umum oleh masyarakat untuk mengukur nilai, menukar, dan melakukan pembayaran atas pembelian barang dan jasa, dan pada waktu yang bersamaan bertindak sebagai alat penimbun kekayaan.

B. Fungsi Uang
 

Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu: fungsi asli dan fungsi turunan.
 

Penjelasannya:

a. Fungsi asli uang
Uang adalah sebagai alat tukar dan alat satuan hitung, diantaranya:
  • Uang sebagai alat tukar. Misalnya pedagang membutuhkan mobil untuk berjualan barang dagangan, kemudian hasil penjualan dagangannya digunakan untuk membeli/mencicil mobil untuk berjualan. 
  • Uang sebagai alat satuan hitung (pengukur nilai), artinya uang digunakan untuk menghitung harga sebuah barang. Nilai suatu barang dapat diukur dengan uang. Misalnya, harga HP Rp1.000.000,00 dan jam tangan Rp250.000,00. Ini memberitahukan bahwa nilai HP empat kali jam tangan. 
b. Fungsi turunan 
Uang adalah standar atau ukuran pembayaran yang ditunda adalah uang digunakan untuk menyatakan utang.  
Uang memiliki fungsi turunan, diantaranya:
  • Uang dijadikan daya beli umum dan dapat dinyatakan dengan unit-unit yang pasti dan menurut pedoman atau ukuran. Misalnya, kita meminjam Uang untuk modal kerja Rp100.000,000,00 dengan jangka waktu 10 tahun. 
  • Uang sebagai alat penyimpanan kekayaan adalah Uang digunakan untuk menyimpan sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi. Sisa pendapatan yang tidak dikonsumsi dapat disimpan di rumah atau di bank untuk kebutuhan masa yang akan datang atau untuk mengantisipasi pengeluaran yang tidak terduga sebelumnya. 
  • Uang sebagai alat pengalih nilai/kekayaan, yaitu uang digunakan/berfungsi sebagai alat untuk mengalihkan nilai/kekayaan. Misalnya: Anda dipromosikan oleh PT. Abadi Jaya-Batam untuk menduduki Jabatan Kepala Cabang Bali. Karena belum punya rumah di Bali, maka rumah yang di Batam di jual dan membeli rumah di Bali. Jadi, Uang berfungsi sebagai pengalih nilai karena tidak mungkin Anda memindahlan fisik rumah dari Batam ke Bali.

C. Jenis Uang
 

Uang dapat dibedakan menurut jenisnya, cara membedakan jenis uang adalah atas beberapa dasar, yaitu: 
1. Pihak yang mengeluarkan 
2. Bahan uang 
3. Nilai uang 

Berikut ini penjelasannya:
 

1. Uang Berdasarkan Pihak Yang Mengeluarkan
Berdasarkan pihak yang mengeluarkan uang dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: uang kartal dan uang giral. 


Uang kartal adalah uang kertas atau uang logam yang beredar di masyarakat. Pengeluaran dan peredaran dilakukan oleh pemerintah serta merupakan alat pembayaran yang sah. 

Uang giral adalah alat pembayaran berupa cek, bilyet giro, telegraphic transfer, dan kartu kredit.
Penjelasan: 

a. Cek
Cek adalah surat perintah kepada bank untuk mengeluarkan sejumlah uang.
b. Bilyet Giro
Bilyet Giro adalah surat perintah kepada bank untuk memindahbukuan uang
c. Telegrafic Transfer
Telegrafic transfer adalah perintah kepada bank melalui telegram untuk mengeluarkan sejumlah uang
d. Kartu Kredit
Kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh bank untuk digunakan berbelanja di tempat-tempat tertentu.
 

2. Uang Berdasarkan Bahan Uang
Berdasarkan bahan uang dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: uang logam dan uang kertas. 

Uang logam adalah uang yang dibuat dengan menggunakan bahan dari logam berupa emas,perak, atau logam lainnya. Uang ini beredar sebagai alat pembayaran. 
Uang kertas adalah uang yang dibuat dengan menggunakan bahan dari kertas dan penggunaannya diatur oleh undang-undang dan kebiasaan. Uang kertas juga beredar sebagai alat pembayaran.
 

3. Uang Berdasarkan Nilai Uang
Berdasarkan nilai uang dapat dibedakan uang dapat dibedakan uang bernilai penuh. 

Uang yang bernilai penuh (full bodied money) adalah uang bahannya (nilai intrinsiknya) sama dengan nilai nominal. Misalnya: uang emas yang mengandung uang emas 10 gram maka nilai uang dalam pertukaran itu juga seharga emas 10 gram. 

Uang yang tidak bernilai penuh adalah uang yang nilai bahannya (nilai  intrinsiknya) lebih kecil dari nilai nominalnya. Misalnya, uang kertas yang bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) nilai bahannya mungkin hanya uang kertas Rp2.000,00 (dua ribu rupiah).


Pengertian Fungsi Dan Peran Keuangan Dalam Entinitas 
Pengantar Akuntansi Peranan Uang Dalam Ekonomi
 

I. Pengertian Keuangan
 

Peranan uang dalam ekonomi pengantar akuntansi - Keuangan adalah ilmu dan seni dalam mengelola uang yang mempengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi. Keuangan berhubungan dengan proses,lembaga,pasar,dan instrumen yang terlibat dalam transfer uang, diantara individu maupun antara pelaku bisnis dan pemerintah. 

Peranan keuangan sangat penting dalam kehidupan seseorang atau entitas, baik yang bersifat keuangan maupun nonkeuangan,umum maupun pribadi, besar atau kecil, mencari laba atau tidak mencari laba.
Entitas dalam pengertian statis adalah sebagai suatu kumpulan dana yang berasal dari berbagai  sumber, yaitu dari para investor yang menanamkan modalnya dalam bentuk saham entitas,kreditor yang meminjamkan uangnya, dana dari sumbangan/hibah, dan laba dari tahun sebelumnya ditahan dalam entitas. Entitas dalam arti dinamis dana itu berubah, dan dikenal dengan arus dan dana. Arus dana ini diarahkan sesuai dengan rencana entitas.

 

II. Fungsi Keuangan
 

Fungsi keuangan adalah memberikan laporan kepada direktur divisi keuangan. Laporan bisa dilakukan bendahara (treasurer) dan pengawas (controller). Treasurer fokusnya ke pihak internal, sedangkan controller fokusnya ke pihak eksternal.
 

Bagian utama dari perseroan terbatas, terdiri atas: 

1. Pemegang saham, merupakan pemilik entitas yang memberikan modal mereka ke dalam bentuk saham preferen dan saham biasa. Pemegang saham mempunyai hak suara untuk memilih anggota dewan komisaris dan menetapkan anggaran dasar entitas.
2. Dewan komisaris, merupakan kelompok yang dipilih oleh pemegang saham entitas dan memiliki kekuasaan tertinggi dalam mengarahkan aktivitas entitas serta membuat kebijakan umum.
3. Presiden Direktur/ Direktur Utama, merupakan pemimpin entitas yang bertanggung jawab untuk mengelola entitas sehari-hari dan melaksanakan kebijakan yang dibuat dewan komisaris.
 


III. Peran Keuangan Dalam Entitas
 

Peran keuangan dalam entitas adalah untuk membantu usaha-usaha yang dilakukan entitas secara keseluruhan dengan perampingan operasi sehingga anggaran tersedia dengan dasar waktu yang tepat, tingkat analisa yang memadai untuk ukuran dan jenis proyek serta keputusan dibuat lebih cepat.
 

Biaya kualitas termasuk tidak hanya untuk menerapkan program Manajemen Kualitas Total (MKT), tetapi juga biaya untuk mengoreksi kualitas yang buruk. Ini terjadi jika pekerjaan tidak berjalan dengan lancar untuk pertamakalinya. Biaya kualitas yang disebabkan oleh kualitas yang buruk antara lain, memproses ulang pesanan, kelebihan permintaan, keluhan pelanggan, kehilangan penjualan dan sebagainya.
 

Semua Manajemen Kualitas Total (MKT), menerapkan prinsip-prinsip kualitas pada semua aspek operasi entitas, ini merupakan tanggung jawab produksi. Manajemen Kualitas Total (MKT) merupakan tujuan entitas yang secara luas mempengaruhi semua departemen. Prinsip-prinsip Manajemen Kualitas Total (MKT) termasuk usaha kontinyu dalam memperbaiki operasi melalui proses perampingan, proses untuk mencapai proses yang lebih efisien dan memenuhi kepuasan yang dibutuhkan semua pelanggan, baik internal maupun eksternal.
 

Pelanggan internal adalah antar departemen/bagian didalam entitas. Departemen keuangan sebagai pemakai data akuntansi adalah pelanggan dari departemen akuntansi.
Komitmen terhadap Manajemen Kualitas Total (MKT) langsung berhubungan dengan laba. 


Banyak pengalaman menunjukkan jika kualitas meningkat produktivitas juga meningkat. Perbaikan kualitas yang merendahkan biaya dengan mengurangi waktu, bahan baku dan jasa-jasa yang dibutuhkan untuk memperbaiki kesalahan. Hal-hal ini jelas berpengaruh positif terhadap laba operasi. Apabila, dengan menerapkan Manajemen Kualitas Keuangan (MKT) waktu untuk mendesain, mengembangkan, dan memasarkan produk baru, menjadi lebih pendek, entitas akan menerima hasil penjualan dari produk lebih cepat.
 


IV. Tujuan Keuangan
 

Pemilik entitas harus dibedakan dari pengelolaannya, aktivitas manager keuangan berhubungan dengan analisa keuangan dan perencanaan, keputusan investasi dan keputusan pembiayaan investasi yang diambil untuk mencapai tujuan pemegang saham.
      

Tujuan keuangan adalah memaksimalkan laba atau memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Adapun yang menjadi ukuran laba entitas adalah Pendapatan Per Saham (PPS). Pendapatan Per Saham (PPS) merupakan hasil yang diperoleh pada suatu periode untuk setiap saham yang beredar.
 

Rumus Pendapatan Per Saham (PPS)  

PPS = Pendapatan tersedia untuk pemegang saham biasa
                          Jumlah sahan biasa yang beredar
     

Semua manager dan karyawan haus bekerja keras untuk mencapai tujuan entitas, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Salah satu yang dapat mengukur kekayaan pemegang saham dapat diukur adalah Harga Saham. 

Tindakan-tindakan dibidang keuangan harus dapat meningkatkan harga setiap lembar saham, karena harga per lembar saham mewakili kekayaan pemegang saham. Laba dan rugi adalah variabel keputusan yang utama dalam memaksimalkan kekayaan. 

Dalam memaksimalkan harga per lembar saham, ada dua hal penting yang harus di perhatikan, yaitu: Nilai Tambah Ekonomi (NTE) dan Fokus pada kelompok yang berkepentingan.
 

1. Nilai Tambah Ekonomi (NTE)
Nilai Tambah Ekonomi (NTE) adalah ukuran yang dapat digunakan oleh banyak entitas untuk menentukan apakah setiap investasi yang diusulkan atau yang ada, dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap kekayaan pemegang saham. 


Rumus:

NTE = Laba bersih setelah pajak – (Total Modal yang diinvestasikan X  Biaya modal)
                      
Jadi: 

NTE adalah laba bersih setelah pajak dikurangi beban biaya modal yang diinvestasikan dientitas. Apakah entitas telah berhasil memaksimalkan nilai entitas, ukuran keberhasilan bisa dilihat dari NTE Positif dan NTE Negatif, sebagai berikut: 

a. NTE Positif 

artinya tingkat pengembalian modal yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal, atau melebihi tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan.
b. NTE Negatif 

artinya nilai entitas berkurang disebabkan oleh tingkat pengembalian modal yang dihasilkan lebih rendah daripada tingkat biaya modal atau lebih rendah dari tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan.

2.
Fokus Pada Kelompok Yang Berkepentingan. 

Fokus pada kelompok yang berkepentingan ialah dengan memberikan perhatian penuh terhadap kelompok yang bersangkutan. Apa yang menjadi kendala dan hambatan di dalam proses penyelesaian lebih di utamakan jalan keluarnya.
 

Posisi Bidang Keuangan Dalam Struktur Organisasi Perusahaan 
Pengantar Akuntansi Peranan Uang Dalam Ekonomi

A. Pengertian Struktur Organisasi
 

Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, pendepartemenan organisasi, kedudukan dan jenis wewenang pejabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang kendali dan sistem pimpinan organisasi.
 

Informasi yang diberikan dari struktur organisasi, diantaranya:
1. Tipe organisasi, artinya struktur organisasi akan memberikan informasi tentang tipe organisasi yang dipergunakan entitas, line organization, line and staff organization, atau functional organization.
2. Pendepartemen organisasi, artinya memberikan informasi mengenai dasar pendepartemenan (bagian), berdasarkan fungsi-fungsi manajemen, wilayah, produksi, shift, dan lain sebagainya.
3. Kedudukan, artinya struktur organisasi memberikan informasi mengenai apa seseorang, termasuk kelompok manajerial atau karyawan operasional.
4. Jenis wewenang, artinya struktur organisasi memberikan informasi tentang wewenang yang dimiliki seseorang, line auothority,staff authority, atau functional authority.
5. Rentangan kendali, artinya sturuktur organisasi memberikan informasi mengenai jumlah karyawan dalam setiap departemen (bagian).
6. Manager dan bawahan, artinya struktur organisasi memberikan informasi mengenai garis perintah dan tanggung jawab, siapa atasan, dan siap bawahan.
7. Tingkatan manajer, artinya struktur organisasi memberikan informasi tentangtop manager, middle manager, dan lower manager.
8. Bidang pekerjaan, artinya setiap kotak dalam struktur organisasi memberikan informasi mengenai tugas-tugas dan pekerjaan-pekerjaan serta tanggung jawab yang dilakukan pada bagian tersebut.
9. Tingkat manajemen, artinya sebuah bagan tidak hanya menunjukan manajer bawahan secara perorangan, tetapi juga hierarki manajemen secara keseluruhan. Semua karyawan yang melaporkan kepada orang yang sama berada pada tingkat manajemen yang sama, tidak jadi soal dimana mereka ditempatkan dalam organisasi.
10. Pimpinan organisasi, artinya struktur organisasi memberikan informasi tentang apa pimpinan tunggal atau pimpinan kolektif, atau presidium.

 

B. Bentuk-Bentuk Organisasi
 

Ada lima macam bentuk organisasi, yaitu: 
1. Organisasi lini (line organization) 
2. Organisasi lini dan staf (line and staff organization) 
3. rganisasi fungsional (functional organization) 
4. Organisasi lini, staf, dan fungsional (line, staff, and functional organization) 
5. Organisasi komite (committees organization). 


Penjelasannya:
 

1. Organisasi Lini (Line Organization)
Organisasi lini merupakan suatu bentuk organisasi yang didalamnya terdapat garis wewenang yang menghubungkan langsung secara vertikal antara atasan dan bawahan. Dalam tipe organisasi lini, kekuasaan berjalan secara langsung dari atasan ke bawahan, langsung dari manajer kepada orang-orang, sampai setiap orang tercakup didalamnya. Perintah berasal dari atasan ke bawahan dalam garis langsung.
Mulai dari pucuk pimpinan sampai pada setiap orang yang berada pada jabatan yang terendah, antara eselon yang satu dengan eselon yang lainnya, masing-masing dihubungkan dengan suatu garis wewenang atau garis perintah. Setiap kepala unit atau departemen mempunyai tanggung jawab untuk melapor kepada kepala unit satu tingkat diatasnya atau atasannya secara langsung.
 

Ciri-ciri organisasi lini di antaranya:
a. Organisasinya relatifkecil dan masih sederhana.
b. Hubungan antara atasan dengan bawahan masih bersifat langsung melaui garis wewenang terpendek.
c. Pucuk pimpinan biasanya pemilik entitas.
d. Jumlah karyawannya relatif sedikit dan saling mengenal.
e. Tingkat spesialisasinya belum begitu tinggi dan alat-alatnya tidak beranekaragam.
f. Pucuk pimpinan merupakan satu-satunya sumber kekuasaan, keputusan, dan kebijaksanaan dari organisasi.
g. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang dan tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan yang ada dalam unitnya. Artinya, disamping pekerjaan pokoknya, ia masih berkuasa dan bertanggung jawab dalam tugas-tugas  tambahan, seperti urusan kepegawaian, keuangan, administrai, dan lain sebagainya. Kebaikan dan keburukan organisasi lini, sebagai berikut: 


Kelebihan organisasi lini:
a. Kesatuan pimpinan dan asas kesatuan komando tetap dipertahankan sepenuhnya.
b. Garis komando dan pengendalian tegas, tidak mungkin terjadi kesimpangsiuran karena pimpinan langsung berhubungan dengan karyawan.
c. Proses pengambilan keputusan, kebijaksanaan, dan instruksi-instruksi berjalan cepat, tidak bertele-tele.
d. Pengawasan melekat (waskat) secara ketat terhadap kegiatan-kegiatan karyawan dapat dilaksanakan.
e. Kedisplinan dan semangat kerja karyawan umumnya baik.
f. Koordinasi relatif mudah dilaksanakan.
g. Rasa solidaritas dan esprit de corp para karyawan pada umumnya tinggi, karena saling masih mengenal. 


Kelemahan organisasi lini:
a. Tujuan pribadi pucuk pimpinan dan tujuan organisasi seringkali tidak dapat dibedakan.
b. Ada kecenderungan dan kesempatan pucuk pimpinanuntuk bertindak secara otoriter/diktator.
c. Maju dan mundurnya organisasi bergantung kepada kecakapan pucuk pimpinan saja, karena wewenang menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan pengendalian dipegang sendiri.
d. Organisasi secara keseluruhan terlalu bergantungan pada satu orang, sehingga jika ia tidak mampu atau berhalangan organisasi terancam kehancuran.
e. Kaderisasi dan pengembangan bawahan kurang mendapat perhatian, karena mereka tidak diikutsertakan dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian.
f. Rencana, keputusan, kebijaksanaan, dan pengendalian relatif kurang baik, karena adanya keterbatasan (limits its factor) manusia.

2. Organisasi Lini dan Staff (Line and Staff Organization)
Organisasi lini atau staf  (Line and Staff Organization) merupakan kombinasi dari golongan lini dan organisasi fungsional kombinasi. Hal ini dilakukan dengan cara memanfaatkan kebaikan-kebaikannya dan menghilangkan kekurangan maupun keburukannya. 


Asas kesatuan komando tetap dipertahankan dan pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pucuk pimpinan kepada pimpinan dibawahannya; pucuk pimpinan tetap sepenuhnya berhak menetapkan keputusan, kebijaksanaan, dan merealisasikan tujuan entitas. Dalam membantu kelancaran tugas pimpinan, ia mendapat bantuan dari para staf. Tugas para staf hanya untuk memberikan bantuan, pemikiran saran-saran, data, informasi, dan pelayanan kepada pimpinan sebagai bahan pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijaksanaannya
 

Garis wewenang tetap berada pada pimpinan, sedangkan staf hanya memiliki wewenang staf saja, dipakai atau tidaknya saran-saran, data, dan informasi para staf sepenuhnya bergantung pada pimpinan sendiri. Tipe organisasi lini dan staf ini umumnya digunakan untuk organisasi yang besar, daerah kerjanya luas, atau pekerjaannya banyak.
 

Ciri-ciri Organisasi lini dan staf, diantaranya:
1. Pucuk pimpinannya hanya satu orang dan dibantu oleh para staf.
2. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
3. Kesatuan perintah tetap dipertahankan setiap atasan mempunyai bawahan tertentu dan setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung.
4. Organisasinya besar, karyawannya banyak, dan pekerjaannya bersifat kompleks.
5. Hubungan antara atasan dengan para bawahannya tidak bersifat langsung.
6. Pimpinan dan para karyawan tidak semuanya saling mengenal.
7. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara optimal. Wewenang line (Line authority) merupakan kekuasaan, hak, dan tanggung jawab langsung bagi seseorang atas tercapainya tujuan. 


Ia berwenang mengambil keputusan, kebijaksanaan, dan berkuasa serta harus bertanggung jawab langsung tercapainya tujuan entitas. Wewenang lini dalam struktur organiasi digambar denga garis. Wewenang (staff authority) adalah kekuasaan dan hak hanya untuk memberikan data, informasi, pelayanan, dan pemikiran untuk membantu kelancaran tugas-tugas manajer lini. Dalam struktur organisasi digambarkan dengan garis terputus-putus.

Kelebihan dan kelemahan organisasi lini dan staf. 


Kebaikan lini dan staf:
a. Asas kesatuan pimpinan tetap dipertahankan, sebab pimpinan tetap berada dalam satu tangan saja.
b. Adanya pengelompokkan wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang staf.
c. Adanya pembagian tugas dan tanggung jawabyang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana.
d. Pimpinan mempunyai bawahan tertentu, sedangkan bawahan hanya mempunyai seorang atasan tertentu saja.
e. Bawahan hanya mendapat perintah dan memberikan tanggung jawab kepada seorang atasan tertentu saja.
f. Pelaksanaan tugas-tugas pimpinan relatif lebih lancar, karena mendapat bantuan data,informasi, saran-saran, dan pemikiran dari para staf.
g. Asas the right man in the right job lebih mudah dilaksanakan.
h. Organisasi ini fleksibel dan luwes, karena dapat diterapkan pada organisasi besar maupun kecil, organisasi entitas maupun organisasi sosial.
i. Kedisiplinan dan moral karyawan tinggi, karena tugas-tugasnya sesuai dengan keahliannya.
j. Keuntungan dari spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
k. Koordinasi relatif mudah dilakukan, karena sudah ada pembagian tugas yang jelas.
l. Bakat karyawan yang berbeda-beda dapat dikembangkan, karena mereka belajar sesuai dengan kecakapan dan keahliannya.
m. Perintah dan pertanggungjawaban melalui garis vertikal terpendek. 


Kelemahan lini dan staf:
a. Kelompok pelaksana sering bingung untuk membedakan perintah atau bantuan nasihat.
b. Solidaritas dan esprit de corps karyawan kurang, karena tidak saling mengenal.
c. Persaingan kurang sehat sering terjadi, sebab setiap unit atau bagian menganggap tugas-tugasnyalah yang penting.
 

Lini adalah seseorang pemegang wewenang lini (line authority), sedang staf adalah seseorang pemegang wewenang staf (staff authority). 
Staf ini dikelompokan atas: 
1. Specialist staff (staf ahli) dan 
2. Personal staff (staf personalia).

1. Specialist staff (staf ahli)
a) Advisory staff (staf penasihat) 

b) Service staff (staf pelayan)                
c)  Control staff (staf pengendali)                 
d)  Functional staff (staf fungsional)

Penjelasannya:  

a. Advisory staff tugasnya adalah memberikan petunjuk, bukan untuk mendapatkan petunjuk dari atasannya mengenai suatu problem. Seorang staff penasihat manajer harus mempelajari problem-problem, memberikan usul-usul pemikiran, dan mempersiapkan fasilitas, data serta informasi yang akan dipergunakan atasan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan.
 

Compulsory staff service adalah keharusan manajer lini untuk mendengarkan stafnya sebelum mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, ada suatu kepastian bahwa pelayanan staf itu akan dipakai.
 

b. Service staff tugasnya adalah melaksanakan suatu jasa/aktivitas yang terpisah dari pekerjaan manajer lini. Wewenang staf pelayanan ini berbeda dengan wewenang staf penasihat, karena staf unit ini  umumnya memaksakan keputusan mereka terhadap  manajer lini, sedangkan staf unit penasihat hanya memberikan usul-usul yang dapat saja diveto oleh manajer lini.
 

c. Control staff adalah unit-unit staf yang mempunyai tugas-tugas untuk melakukan kontrol, baik langsung, maupun tidak langsung atas semua pekerjaan unit pada struktur organisasi itu. Control staff ini mempunyai wewenang untuk memberi “veto”  terhadap tindakan manajer lini, karena mereka bukanlah suatu tipe penasihat saja. Control staff manajer bukan saja memberikan nasihat, tetapi juga mengontrol.
 

d. Functional staff wewenangnya adalah berhubungan dengan fungsi-fungsi tertentu saja. Functional staff ini dapat diberikan baik oleh manajer lini,  maupun staf  manajer kepada para manajer lini lainnya, tetapi hanya terbatas pada aktivitas-aktivitas tertentu saja,  biasanya berfungsi sebagai petunjuk bagaimana caranya suatu tugas tertentu dilaksanakan dan kapan dilaksanakannya. Jika wewenang staf ini tidak dibatasi, ia dapat merusak garis wewenang yang vital, menghancurkan pendepartemenan organisasi, membawa malapetaka yang dapat menimbulkan pertentangan-pertentangan terhadap usaha organisasi. Namun agak sulit untuk menentukan luasnya wewenang fungsional staf yang harusada.


2. Personal staff (staf personalia) 
a) Assistant to (pembantu)
b) General staff (staf umum) 


Penjelasannya:  

a. Assistant to adalah suatu staf unit yang tidak mempunyai wewenang formal, tetapi biasanya diserahi wewenang fungsi staf atas sejumlah aktivitas. Tujuan utama asisten pribadi (aspri = assistant to) ini adalah untuk memperluas kapasitas manajer ini dalam menyelesaikan pekerjaan yang banyak. Unit aspri ini biasanya sedikit, terdiri atas seorang atau beberapa orang saja.
 

b. General staff (staf umum)adalah golongan yang dikoordinasi dan bertindak melalui atasannya. Ia menyediakan bagi pimpinan suatu golongan yang diintegrasikan untuk membantu melaksanakan pekerjaan manajerial. Staff umum merupakan “penasihat, pelayan, kontrol, atau staff fungsional”. Tindakan-tindakan yang diambil atau perintah yang diberikan adalah atas nama pimpinan atau kantornya.
 

Kritik-kritik pimpinan terhadap staf:
 

a. Pimpinan kadang-kadang menggerutu kepada stafnya, karena jika pekerjaan staf itu berhasil, mereka cenderung mendapat pujian fasilitas, tetapi jika pekerjaan itu tidak berhasil mereka melemparkan kesalahan kepada pimpinan. 
b. Pimpinan juga sering menggerutu, karena staf tidak memberikan pemikiran, usul-usul, saran-saran, tetapi menunggu pengarahan dari pimpinan. 
c. Pimpinan sering merasa jengkel, karena staf  mengambil dan atau mencampuri garis wewenang pimpinan. 
d. Staf dalam memberikan bantauan pemikiran, informasi, dan pemecahan masalah kurang praktis, sehingga bantuan itu tidak bermanfaat sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam mengambil keputusan dan kebijaksanaan. 
e. Staf cenderung untuk mengambil keuntungan, karena merasa sering berhubungan dengan pimpinan atas, dan menjelaskan mengapa suatu proyek atau pekerjaan gagal, dan biasanya kegagalan-kegagalan ini selalu ditumpukan pada pimpinan pelaksana.
 

3. Organisasi Fungsional (Functional Organization)
Organisasi fungsional merupakan organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dikakukan. Dalam tipe organisasi fungsional ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. 


Pembagian kerja didasarkan pada “spesialisasi yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan spesialisasinya. Direktur utama (Dirut) mendelegasikan wewenang kepada para direktur dan para direktur ini memerintahkan tugas atau spesialisasinya kepada pelaksanaannya. Para bawahan akan mendapat perintah dan beberapa orang atasan yang masing-masing hanya menguasai satu keahlian (spesialisasi) saja dan bertanggung jawab sepenuhnya atas bidang (spesialisasinya) masing-masing. Jelasnya pelaksanaan atau bawahan mempunyai beberapa orang atasan langsungnya. Organisasi fungsional ini diciptakan oleh F.W.Taylor.
 

Ciri-ciri organisasi fungsional, diantaranya:
a. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan.
b. Bawahan akan menerima perintah dari beberapa orang atasan.
c. Penempatan pejabat berdasarkan spesialisasinya.
d. Koordinasi menyeluruh biasanya hanya diperlukan pada tingkat atas.
e. Terdapat dua kelompok wewenang, yaitu wewenang lini dan wewenang fungsi.
 

Kelebihan dan kelemahan Organisasi Fungsional ini, adalah:  

Kelebihan organisasi fungsional:
a. Spesialisasi karyawan dapat dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal.
b. Keuntungan adanya  spesialisasi dapat diperoleh seoptimal mungkin.
c. Para karyawan akan terampil di bidangnya masing-masing.
d. Efisiensi dan produktivitas dapat ditingkatkan.
e. Solidaritas,moral, dan kedisiplinan kayawan yang mengerjakan pekerjaan yang sama tinggi. 


Kelemahan organisasi fungsional, yaitu: 
a. Para bawahan sering bingung karena mendapat perintah dari beberapa orang atasan. 
b. Pekerjaan kadang-kadang sangat membosankan karyawan. 
c. Para karyawan sulit mengadakan alih tugas (tour of duty=tour of area) akibat spesialisasi yang mendalam, kecuali mengikuti pelatihan lebih dahulu. 
d. Karyawan terlalu mementingkan bidangnya atau spesialisasinya, sehingga koordinasi secara menyeluruh sulit dilakukan. 
e. Sering timbul solidaritas kelompok yang berlebihan, sehingga dapat menimbulkan pengotak-ngotakan ikatan karyawan yang sempit.

4. Organisasi Lini, Staff, dan Fungsional (Line, Staff, and Functional Organization)
Organisasi tipe ini adalah kombinasi dari organisasi lini, lini dan staf, serta fungsional dan biasanya diterapkan pada organisasi besar serta kompleks. Pada tingkat Dewan Komisaris (board of director) diterapkan tipe organisasi lini dan staf, sedangkan pada tingkat middle manager diterapkan tipe organisasi fungsional.
Organisasi lini, staf, serta fungsional ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan menghilangkan keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut. Dengan demikian, cocok dipakai pada suatu organisasi yang besar dari kompleks.
 

5. Organisasi Komite (Committees Organization)
Organisasi komite merupakan suatu organisasi yang setiap anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi komite (panitia=committees organization) menngutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan kolektif presidium / plural executive dan komite ini bersifat manajerial, komite dapat juga bersifat formal atau informal. Komite-komite itu dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang dibagian-bagian secara khusus. Organisasi ini ada yang bersifat tetap dan juga yang bersifat sementara. Organisasi bersifat tetap adalah apabila para anggotanya ditetapkan berdasarkan orangnya.
            

Organisasi komite dibagi dua: Excutive committee dan Staff committee. 
Excutive committee (pimpinan komite) adalah para anggota yang mempunyai wewenang garis atau line authority. 
Sedangkan staff committee adalah para anggota yang mempunyai wewenang staf atau staff authority.

Ciri-ciri dari staff committee, yaitu: 
a. Pembagian tugasnya jelas dan tertentu. 
b. Wewenang semua anggota sama besarnya. 
c. Tugas pimpinan dilaksanakan secara kolektif dan tanggung jawabnya pun secara kolektif. 
d. Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang/komisi tugas tertentu yang harus dilaksanakan dalam bentuk gugus tugas (task force). 
e. Keputusan adalah keputusan semua anggota.

Staff committeee mamiliki kelebihan dan kelemahan.

Kelebihan staff committee, yaitu: 
a. Keputusan yang diambil relatif lebih baik, karena diputuskan oleh beberapa orang.  

Kelemahan staff committee, yaitu:  
a. Waktu untuk mengambil keputusan lama dan biayanya besar. 
b. Adanya tirani mayoritas yang dapat memaksakan keinginannya melalui voting suara. 

Demikian pembahasan artikel mengenai peranan uang dalam ekonomi pengantar akuntansi, semoga dengan pemahaman artikel ini anda semakin memahami tentang akuntansi untuk peranan uang dalam ekonomi pengantar akuntansi. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermamfaat.
Peranan Uang Dalam Ekonomi Pengantar Akuntansi Peranan Uang Dalam Ekonomi Pengantar Akuntansi Reviewed by Admin on 08 Februari Rating: 5